Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) disebut-sebut sudah berbicara dengan Presiden Jokowi terkait kocok ulang kabinet. PAN nantinya disebut juga akan mendapat jatah menteri apabila reshuffle terlaksana.
Menanggapi kabar tersebut, lalu bagaimana tanggapan partai di koalisi pemerintah apabila Jokowi memberikan jatah menteri ke PAN?
Ketua DPP PKB Faisol Riza mengatakan hal itu tidak masalah. PKB tidak mempermasalahan apabila nantinya ada menteri di kabinet yang berasal dari PAN.
"Enggak masalah," kata Faisol kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Menurut Faisol, keberadaan PAN di kabinet justru berdampak positif karena memiliki tambahan kekuatan.
"Koalisi itu tujuannya mewujudkan visi pembangunan secara bersama-sama. Bagus kalau ada tambahan kekuatan," kata Faisol.
Sementara itu, Waketum PPP Arsul Sani juga mengatakan hal senada. Ia berujar bahwa PPP tidak keberatan apabila PAN turut masuk kabinet.
"Kami tidak keberatan. Yang jelas itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," ujar Arsul.
Hanya saja, diakui Arsul memang ada aspirasi dari internal PPP terkait bergabungnya PAN di kabinet. Hal itu tidak terlepas dari posisi PAN di Pilpres 2019 yang bukan merupakan partai pengusung dan pendukung Jokowi-Maruf Amin.
"Namun memang ada perasaan lah di internal PPP. Pak ini kan waktu pilpres lalu partai yang secara posisioning politik itu bersebrangan dengan kita, lalu selesai, kemudian masuk dalam pemerintahan dan kemudian mendapat posisi yang sama dengan kita," kata Arsul.
"Kemudian komentarnya teman-teman PPP kok kasihan banget pak PPP itu yang sudah habis-habisan. Kalau istilah internal itu berdarah-darah, dan kemudian juga berhadapan dengan orang yang tadinya dalam posisi di pilpres itu berhadap-hadapan tapi pada akhirnya sama," sambungnya.
Namun begitu, menurut Arsul terkait reshuffle sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Arsul menilai hal-hal masa lalu tersebut sebaiknya tidak diungkit kembali.
"Saya kira bagi PPP lebih penting untuk menatap ke depan lah menghadapi Pemilu 2024 ketimbang katakanlah menggugat hal-hal seperti itu," ujarnya.
Sebelumnya, beredar informasi menyebutkan bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Jokowi untuk membahas reshuffle kabinet.
Menanggapi informasi itu, Zulhas sapaan akrab Wakil Ketua MPR ini membantah informasi terkait dirinya.
Berita Terkait
-
Cak Imin Sebut Jokowi Akan Setuju Pemilu Ditunda jika Parpol Kompak, Politisi PKS Beri Tanggapan Menohok
-
Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi Tembus 70 Persen, Rizal Ramli: Survei Abal-abal
-
Sudah Ditetapkan, Mahfud MD Akhirnya Beberkan Keputusan Jokowi soal Usulan Penundaan Pemilu
-
Tagar Jokowi Semakin Diktator Trending di Medsos
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan