Suara.com - Peringatan Hari Perempuan Internasional (HPI) jatuh pada Selasa (8/3/2022). Pada peringatan tahun ini, Serikat Perempuan Indonesia (SERUNI) menyoroti beragam hal yang tengah terjadi saat ini termasuk konflik bersenjata antara Ukraina dengan Rusia.
Ketua SERUNI, Helda Khasmy menyinggung perang yang terjadi itu secara nyata mengorbankan rakyat tidak terkecuali kaum perempuan. Ia tidak dapat menampik kalau warga sipil menjadi korban yang tidak dapat terhindari akibat adanya perang.
"Krisis imperialisme memburuk dengan cepat dan tajam. Perang terselubung antara Rusia dengan Amerika Serikat-NATO berkobar dan mengorbankan rakyat dan kaum perempuan. Dalam perang apapun, kematian atau terluka, siapapun pasti mengerti bahwa ini tidak bisa dihindari," kata Helda dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/3/2022).
Pertunjukan serangan militer dari Rusia dan pertahanan dari pihak Ukraina dianggapnya menunjukkan kalau warga Ukraina menjadi korban langsung. Warga sipil di sana, kata Helda, kehilangan pekerjaan, rumah, sekolah, tempat bermain, dan seluruh harta benda yang telah dikumpulkan bertahun-tahun luluh-lantak hanya dalam sekejap karena perang.
Lebih lanjut, Helda juga menerangkan kalau perang tersebut merupakan cerminan dari ambisi negeri imperialis untuk mempertahankan dominasi dengan cara penghabisan. Dengan kata lain Amerika Serikat-NATO bahkan Rusia sangat bergantung pada perang untuk mempertahankan kedigdayaannya dan tak segan mengorbankan jutaan rakyat.
Bukan hanya di Ukraina, Helda juga menyoroti soal keadaan di Indonesia di mana saat ini tengah terjadi krisis minyak goreng menjadi serangan yang menambah kesengsaraan rakyat dan kaum perempuan di Indonesia. Gara-gara harga minyak goreng membumbung tinggi, ibu-ibu masih harus antri memperebutkan minyak goreng.
"Masalah ini sudah lebih dari cukup untuk menunjukkan bahwa dominasi penguasaan tanah untuk perkebunan besar oleh segelintir tuan tanah besar baik untuk karet, kayu dan kelapa sawit akan semakin menenggelamkan rakyat dalam berbagai macam krisis," jelasnya.
"Dengan kekuasaan kapital ada di tangan imperialis, harga CPO ditentukan berdasarkan pasar komoditas internasional, adalah ilusi bagi rakyat berharap pasokan CPO untuk minyak goreng dan untuk bio-fuel murah nyata di masa datang," sambungnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Helda mengatakan bahwa rakyat Indonesia harus bangkit dan memperkuat kesadaran bersamanya, jauh sebelum sawit dominan seperti sekarang dan dipaksa menjadi satu-satunya bahan minyak goreng, rakyat Indonesia secara turun temurun di seluruh pesisiran hingga pedalaman membuat minyak goreng secara mandiri dari kelapa dan sumber hewani lainnya.
Bangsa dan rakyat Indonesia menurutnya berhak atas minyak goreng yang tidak hanya murah akan tetapi juga sehat dan tidak merusak alam. Kelapa, kedelai dan bahkan beberapa minyak hewani jauh lebih baik daripada sawit yang telah terbukti merusak hutan, mendatangkan bencana kekeringan dan kebakaran serta bebas dari monopoli tanah oleh tuan tanah besar.
“Di Hari Perempuan Internasional ini kita menyadari begitu banyak penindasan dan penghisapan atas kaum perempuan yang berlangsung hingga sekarang. Kebebasan kaum perempuan yang terampas selama Covid-19 belum juga kembali, sekarang perang dan kesulitan ekonomi dalam berbagai bentuknya terus menindas dan menggerus kebebasan yang ada di tangan kaum perempuan untuk berkembang. Hanya sistem baru yang dapat mewujudkan mimpi kaum perempuan akan perdamaian sejati berbasiskan pada keadilan."
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting