Suara.com - Perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga dan bisa membawa kemakmuran bagi keluarga maupun ekonomi negara. Sayangnya, kesenjangan kesetaraan gender serta kekerasan masih banyak dialami oleh perempuan. Menurut survey Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, pada tahun 2021 jenis kekerasan yang paling banyak dialami oleh perempuan adalah kekerasan fisik dan seksual. Sebanyak 26,1% atau 1 dari 4 perempuan di Indonesia pernah mengalaminya. Kondisi ini menjadi tugas bersama untuk menurunkan angka kekerasan serta meningkatkan pemenuhan hak perempuan lebih komprehensif dan inklusif.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga mengapresiasi para perempuan yang mulai berani dan percaya untuk membuat laporan pengaduan kepada layanan pengaduan. “Hal ini juga tidak terlepas dari keberanian para perempuan dalam mendobrak konstruksi sosial yang selama ini membungkam perempuan,” ujarnya dalam webinar internasional berjudul “Empowered Women Dare to Speak Up” dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional 2022, Rabu, (9/3/2022)
Berbagai cara untuk mencapai pemberdayaan perempuan di antaranya melalui kerja sama dengan berbagai pihak dengan kesamaan tujuan untuk menyuarakan perubahan, mendorong perempuan berkontribusi dalam pengambilan keputusan dan memberdayakan perempuan yang berperan dalam ekonomi negara.
Direktur Kelembagaan dan Perencanaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Sunar Basuki menjelaskan bahwa selama pandemi, perempuan prasejahtera di Indonesia semakin berperan aktif dalam ekonomi nasional. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah nasabah PNM melalui produk Mekaar secara drastis hingga mencapai 11,4 juta di seluruh Indonesia yang 100% nya adalah perempuan.
“Perempuan mempunyai komitmen yang jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Mereka lebih komitmen kepada keluarga, lebih care pada pendidikan anak jauh lebih tinggi. Dan ini dibuktikan juga dengan angka non performing loan (NPL) atau nasabah macet,” papar Sunar.
Meskipun memberikan modal usaha tanpa agunan dengan target perempuan prasejahtera, angka NPL PNM hingga akhir Februari 2022 adalah 0,1% di mana angka tersebut jauh di bawah rata-rata perbankan nasional. Saat ini perempuan yang melakukan usaha banyak yang masih subsisten, sekadar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga membutuhkan upaya yang besar dalam memberdayakan usaha mereka.
Menurut Sunar, kolaborasi dengan pihak ketiga memang perlu terus dijalankan guna harmonisasi program pemberdayaan perempuan khususnya dalam sektor UMKM. Karena kebutuhan pelaku usaha perempuan tidak sebatas modal finansial tetapi juga modal intelektual dan modal sosial. “Kita tidak hanya memberikan pendampingan bisnis tetapi juga sosial. Yang diberikan oleh PNM adalah complete set empowerment,” tutupnya.
Sebagai informasi, hingga 9 Maret 2022 jumlah nasabah PNM Mekaar sebanyak 11,4 juta nasabah dalam skala nasional dengan penyaluran pembiayaan sebesar 11,4 T. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 443 Kabupaten/Kota dan 5.006 Kecamatan.
Baca Juga: Rusia Dikucilkan Negara Barat Secara Ekonomi, Harga Minyak Dunia Jadi Melonjak
Berita Terkait
-
Kenaikan Harga Komoditas di Tengah Momen Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Diminta Peka
-
Pelecehan Seksual Terhadap Perempuan Naik Pesat Selama Pandemi, Kampanye #itsnotok Digemakan
-
Nyesek, Kisah Mahasiswi Ditertawakan Teman karena Fisiknya: Aku Sejelek Itu Ya?
-
Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Perempuan, Amartha Salurkan Lebih dari Rp5 Triliun kepada 1 Juta Mitranya
-
4 Ide Me Time untuk Menantu Perempuan dan Ibu Mertuanya, Dijamin Seru!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian