Suara.com - Umat Muslim akan memasuki bulan suci Ramadan dalam waktu dekat, yang berarti Idul Fitri juga sudah di depan mata. Tentu hari besar ini disambut baik oleh seluruh umat Muslim termasuk yang di Tanah Air.
Namun belakangan beredar kabar bahwa Presiden Joko Widodo disebut melarang umat Muslim untuk berkerumun di masjid, apalagi ketika hari raya Idul Fitri nanti.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sebuah potongan pidato berdurasi 30 detik. Sedangkan klaim mengenai isi pidato Jokowi yang melarang kerumunan umat Muslim di Masjid turut ditulis di video tersebut.
"Kalo umat Islam dilarang kerumunan di mesjid apalagi di hari Idul Fitri," begitulah tulisan yang disertakan di klip video pidato Jokowi, seperti dikutip pada Kamis (10/3/2022).
Selain itu, pengunggah video juga menyertakan sebuah narasi di bagian caption. "Kalau umat Islam dilarang berkerumun di mesjid apalagi pas hari raya besar Islam, hari raya Idul Fitri tidak diperbolehkan berkerumun, ada apa dengan Indonesia ini..." tulisnya.
Konten itu juga melampirkan beberapa potongan video yang menunjukkan penutupan masjid. Hal ini seolah menegaskan bahwa umat Muslim Indonesia memang tidak diperkenankan berkerumun di masjid saat hari kemenangan nanti.
Namun benarkah fakta yang disampaikan di konten ini?
PENJELASAN
Melansir Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, konten dan klaim serupa ternyata juga sudah pernah meramaikan lini masa media sosial pada tahun 2021 lalu.
Baca Juga: Lantik Bambang Susantono Jadi Kepala Otorita IKN, Ini Pesan Jokowi
Turnbackhoax.id menyatakan bahwa video potongan pidato Jokowi yang beredar adalah hasil editan. Video yang sudah diedit itu kemudian ditambahkan dengan narasi yang kurang tepat.
Setelah ditelusuri, video asli pidato Jokowi yang digunakan di konten tersebut diambil dari akun YouTube Sekretariat Presiden. Jokowi kala itu berpidato dalam rangka menghadiri perayaan natal tahun 2019.
"LIVE: Presiden Joko Widodo Menghadiri Perayaan Natal Nasional Tahun 2019" adalah judul dari video asli yang memuat pidato Jokowi tersebut. Klip yang tersebar sendiri diambil dari tayangan menit 23 detik 17.
KESIMPULAN
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa klaim yang disebarkan adalah salah. Videonya juga dikategorikan sebagai konteks yang salah, di mana konten yang asli dipadankan dengan informasi yang kurang tepat.
Selain itu video yang disebarkan juga diambil dari tahun 2019 dan bukan baru-baru ini.
Tag
Berita Terkait
-
Lantik Bambang Susantono Jadi Kepala Otorita IKN, Ini Pesan Jokowi
-
Jokowi Sempat Singgung soal Penceramah Radikal, Orang KSP Pasang Badan: Faktual Bukan Menagada-Ada
-
Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Politikus Gerindra: Saya Dengar Itu Kebutuhan Mendesak
-
Tiket Lebaran Kereta Api Tak Lama Lagi Dijual, Begini Syarat dan Cara Beli
-
CEK FAKTA: Jokowi Diperingatkan Putin Agar Tak Ikut Campur Masalah Rusia-Ukraina, Benarkah?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta