Suara.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Rumadi Ahmad buka suara mengenai pernyataan Presiden Jokowi soal penceramah radikal.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menyayangkan adanya polemik atas pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait hal tersebut.
Padahal, kata dia, Presiden Jokowi menyampaikan sesuai faktual dan bukan mengada-ada.
"Pernyataan Presiden sangat jelas, tidak ada yang simpang siur. Karena masalah radikalisme ini hal yang faktual, bukan mengada-ada," kata Rumadi di Gedung Bina Graha Jakarta pada Rabu, 9 Maret 2022.
Menurut dia, pemerintah tidak pernah merilis daftar nama penceramah yang dianggap radikal. Untuk itu, Rumadi meminta masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum jelas sumbernya.
"Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas, pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama," jelas dia.
Saat ini, Rumadi mengatakan terpenting bagaimana masyarakat bisa lebih hati-hati dan selektif dalam mengundang penceramah, serta tidak lagi memperdebatkan soal ciri apalagi nama.
"Apa yang disampaikan Bapak Presiden adalah pesan untuk semua kelompok, agar lebih hati-hati dalam mengundang penceramah. Bukan memperdebatkan soal ciri atau nama," tandasnya.
Diketahui pula bahwa BNPT mengeluarkan ciri-ciri penceramah radikal yang kemudian mendapat beragam respons dari masyarakat dan pejabat.
Baca Juga: Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Politikus Gerindra: Saya Dengar Itu Kebutuhan Mendesak
Hal itu bahkan memancing tanggapan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebut tindakan BNPT sebagai blunder.
Tag
Berita Terkait
-
Dipilih Jokowi Pimpin IKN Nusantara, Bambang-Dhony Dianggap Miliki Kombinasi yang Baik
-
Kesal dengan Ciri Penceramah Radikal Versi BNPT, Hidayat Nur Wahid Singgung Soal Komunisme dan OPM
-
Singgung Komunisme saat Kritik Ciri Penceramah Radikal, HNW: Sayangnya BNPT Tak Menyasar ke Sana
-
Muncul Isu Reshuffle Kabinet, Politikus Gerindra: Saya Dengar Itu Kebutuhan Mendesak
-
CEK FAKTA: Jokowi Diperingatkan Putin Agar Tak Ikut Campur Masalah Rusia-Ukraina, Benarkah?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta