Suara.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dirinya menginginkan ada tim khusus yang terdiri dari Baznas dan Kemenag. Tim ini nantinya bertugas untuk mengoptimalkan serta membangun ekosistem pengeloalaan zakat yang lebih baik di Indonesia.
Yaqut menuturkan, di negara mayoritas muslim seperti Indonesia, potensi zakat sangat luar biasa. Terutama dalam upaya penguatan ekonomi umat.
Karena itu, lanjut Menag Yaqut, sangat disayangkan jika pengelolaan zakat belum optimal.
"Baiknya memang Kemenag dan Baznas membuat tim khusus untuk menemukan masalah yang selama ini menjadi menghambat dalam pengelolaan zakat," ujar Yaqut saat audiensi antara Kemenag dan Badan Amil dan Zakat Nasional (BAZNAS) di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, dikutip Suara.com dari laman kemenag.go.id, Jumat (11/3/2022).
Yaqut juga mengatakan salah satu masalah yang terjadi saat ini adalah kurangnya pemahamaan publik terkait zakat yang merupakan ibadah wajib. Sehingga masih banyak masyarakat yang masih menyamakan infaq, sodakoh dengan zakat
Menurutnya perlu adanya sosialisasi bersama secara masif agar pemahaman itu berubah.
"Jika kita tidak bersama-sama melakukan ini, tentu tugas Baznas akan berat. Jadi mari kita menata kolaborasi kembali agar berjalan dengan baik. Sehingga bisa memunculkan ekosistem pengelolaan zakat yang baik," papar Yaqut.
Niatan tersebut disambut baik oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Noor Achmad.
Menurutnya, saat ini memang di sebagian daerah, kolaborasi antara Baznas, Kementerian dan pemerintah daerah belum optimal.
Baca Juga: Segera Bertolak ke Arab Saudi, Menag Yaqut Akan Bahas Persiapan Haji
"Selama ini memang masih banyak masalah di lapangan terkait sinergi dan kolaborasi antara Kementerian Agama, Baznas dan terutama Pemerintah Daerah. Kami harap hal ini bisa kita cari solusinya bersama," ungkap Noor.
Noor menuturkan hal tersebut sejalan dengan program penguatan di Baznas.
"Hal itupun sejalan dengan program penguatan yang dicanangkan Baznas RI yakni penguatan kelembagaan, manajemen dan organisasi, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan sarana, prasarana dan infrastruktur, dan penguatan jaringan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Besok Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru ke Jogja, Exit Prambanan Jadi Perhatian
-
Mendagri: Pemerintah Hadir Penuh Tangani Bencana di Sumatera
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra