Suara.com - Banjir bandang di Tuban, Jawa Timur menyebabkan sejumlah desa terendam. Kondisi tersebut bahkan terekam dalam video yang tersebar di media sosial.
Pada video yang diunggah oleh akun @infotuban, terlihat kondisi banjir di berbagai wilayah Kecamatan Kerek, Tuban.
Air besar mengalir deras di depan perumahan warga usai hujan lebat terjadi selama dua jam.
Pada video tersebut juga terekam sebuah mobil yang terseret aliran banjir. Aliran banjir yang deras menyeret sebuah mobil berwarna silver hingga hampir tenggelam.
Menurut keterangan anak pemilik mobil di kolom komentar, mobil ayahnya tersebut sedang terparkir di jalan, beruntung tak ada orang di dalam mobil.
Tak hanya mobil, air yang deras tersebut juga memasuki rumah-rumah warga.
"Video pertama neng Desa Karanglo, sedangkan video kedua neng area Padasan," ungkap akun tersebut.
Banjir bandang itu terjadi pada Kamis (10/3/2022) usai hujan lebat.
Video tersebut tentu menapatkan berbagai respons dari warganet.
Baca Juga: Viral Potret 8 Varian Indomie yang Cuma Ada di Luar Negeri, Sudah Pernah Coba Belum?
"Akibat hutan di tuban sudah mulai gundul," komentar warganet.
"Sayang mobilnya, yang punya pasti menangis," imbuh warganet lain.
"Semoga lekas membaik," tulis warganet di kolom komentar.
"Innalillahi, ada korban jiwa enggak itu," tanya warganet.
Banjir badang di Tuban sendiri pertama kali menerjang kawasan Desa Padasan, Kecamatan Kerek, Tuban. Kemudian juga terjadi di wilayah Desa Karanglo, Desa Temayang dan Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Tuban.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Program Prolanis Bantu Penderita Diabetes Tetap Termotivasi Jalani Hidup Lebih Sehat
-
Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
-
Gus Yahya Staquf Diberhentikan dari Ketua NU, Siapa Penggantinya?
-
Kuasa Hukum Nadiem Makarim: Kasus Kliennya Mirip Polemik Tom Lembong dan Ira Puspadewi
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri