Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan kalau masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Salah satu bukti dari adanya ketidakpastian tersebut kelangkaan dan kenaikan harga pangan.
Jokowi mengaku kalau ia sempat berbincang dengan kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Keduanya sama-sama menyampaikan kondisi sulit dan tidak pasti akibat dihantam pandemi Covid-19.
"Kemarin telepon lagi siang, PM Ishida dari Jepang, menyampaikan hal yang sama. Pandemi yang belum rampung, kemudian ada tambahan perang. Sehingga semuanya sangat sulit diprediksi," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagaimana dikutip melalui YouTube Universitas Sebelas Maret, Jumat (11/3/2022).
Menurut Jokowi, hal-hal yang dahulu tidak pernah diperkirakan kini malah muncul semua. Seperti misalnya kelangkaan energi.
"Sekarang semua negara mengalami," ucapnya.
Kondisi semakin ruwet ketika terjadi perang Rusia dan Ukraina karena mengakibatkan harga-harga barang naik berlipat-lipat. Jokowi menyebut minyak saja yang harganya USD 60 per barel pada 2022, kini meningkat hingga USD 115 dolar.
"Sebelumnya minggu yang lalu di angka USD 130. Dua kali lipat semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga," ungkapnya.
Kemudian, Jokowi menuturkan kalau beberapa negara sudah mulai mengalami kelangkaan pangan. Indonesia ikut kena imbasnya karena adanya perang di mana harga gandum naik 20 persen.
"Kalau dilihat angka gawat, di Rusia naik 12 persen, Amerika 6,9 persen, Turki 55 persen, alhamdulillah kita masih di angka 3 persen tapi sampai kapan kita bisa menahan seperti ini?" jelasnya.
Baca Juga: Bambang Susantono Dilantik Jadi Kepala Otorita IKN, Ridwan Kamil: Saya Fokus Ngurus Rakyat Jabar
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyinggung adanya kenaikan inflasi. Karena itu pemerintah hati-hati dalam mengelola perekonomian. Menurutnya, saat ini pemerintah harus bekerja secara detail. Pasalnya kalau tidak, maka pemerintah akan sulit menyelesaikan masalah. Namun, Jokowi menyebut kalau inflasi di Indonesia masih terkendali.
"Untungnya inflasi di negara kita masih terkendali dengan baik, masih 2,2 persen. Coba lihat Turki 48,7 persen. Amerika yang biasanya di bawah 1 persen sekarang 7,5 persen, India 6 persen, Rusia sudah 8,7 persen. Tapi enggak tahu hari-hari ini. Situasi seperti ini, dunia."
Berita Terkait
-
Bambang Susantono Dilantik Jadi Kepala Otorita IKN, Ridwan Kamil: Saya Fokus Ngurus Rakyat Jabar
-
Sempat Digadang-gadang, Dalih Jokowi Tak Pilih Ahok jadi Kepala Otorita IKN Diduga Khawatir Picu Kontroversi
-
Tanggapi Isu Reshuffle, Surya Paloh Prediksi Hal yang Akan Dilakukan Jokowi: Saya Yakin dan Percaya
-
Dampingi Jokowi Resmikan Tower Ki Hajar Dewantara UNS, Ganjar Gaungkan Toleransi dan Pancasila
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Gerindra Soal Pilkada Lewat DPRD: Opsi Rasional Tekan Biaya Politik Tinggi
-
Difitnah Isu Ijazah Jokowi, Andi Arief: Pak SBY Terganggu, Kemungkinan Bakal Ambil Langkah Hukum
-
Malam Tahun Baru Jakarta Jadi Wadah Doa Lintas Agama Bagi Korban Bencana Sumatera
-
Polda Metro Jaya Catat Laporan Kejahatan Terbanyak Sepanjang 2025, Capai 74 Ribu Kasus
-
Alarm Narkoba di Jakarta: 27 Orang Terjerat Tiap Hari, 7.426 Kasus Terungkap Sepanjang 2025
-
Tutup Tahun 2025 di Lapangan, Presiden Prabowo Tinjau Pemulihan Bencana di Tapanuli Selatan
-
Kado Akhir Tahun, Pemprov DKI Gratiskan Transum Selama Dua Hari
-
PDIP Kecam Teror terhadap Pegiat Medsos dan Aktivis, Guntur Romli: Tindakan Pengecut!
-
Hari Terakhir Pencairan BLTS Rp900 Ribu, Kantor Pos Buka hingga Tengah Malam
-
Densus 88: Ideologi Neo Nazi dan White Supremacy Menyasar Anak Lewat Game Online!