Suara.com - Negara di berbagai belahan dunia sedang menghadapi ketidakpastian akibat revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19. Keadaan itu diperparah lagi dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.
Dalam pidato di Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret, Solo, hari ini, Presiden Joko Widodo mengungkapkan belum lama ini dihubungi kanselir Jerman Olaf Scholz dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Kedua pemimpin menyampaikan hal yang sama, mengenai persoalan akibat pandemi yang belum selesai dan sekarang muncul perang.
"Tambah pusing kita semuanya. Semua negara tambah pusing semuanya. Pusingnya belum reda, tambah lagi ada perang. Sudah bertubi-tubi," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan perang telah membuat masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian.
Perang membuat terjadi kelangkaan dan kenaikan harga pangan dunia serta kelangkaan energi.
Jokowi menyebut hal yang sebelumnya tidak diperkirakan dan "sekarang semua negara mengalami."
Kenaikan harga
Perang Rusia dan Ukraina memicu kenaikan harga-harga barang. Jokowi mengatakan harga minyak naik dari USD 60 per barel menjadi USD 115 per barel.
Baca Juga: Konflik Bersenjata Rusia dan Ukraina Bikin Buruh Terancam PHK, Presiden KSPI Minta DPR Lakukan Ini
"Sebelumnya minggu yang lalu diangka USD 130. Dua kali lipat semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga," kata Jokowi.
Sejumlah negara kini mulai mengalami kelangkaan pangan. Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena imbas kenaikan harga gandum akibat perang: naik 20 persen.
"Kalau dilihat angka gawat, di Rusia naik 12 persen, Amerika 6,9 persen, Turki 55 persen, alhamdulillah kita masih di angka 3 persen tapi sampai kapan kita bisa menahan seperti ini?," kata Jokowi.
Jokowi juga menyinggung inflasi. Walau inflasi masih terkendali, pemerintah Indonesia sangat hati-hati dalam mengelola perekonomian. Saat ini, pemerintah harus bekerja secara detail. Jika tidak, akan sulit menyelesaikan masalah.
"Untungnya inflasi di negara kita masih terkendali dengan baik, masih 2,2 persen. Coba lihat Turki 48,7 persen. Amerika yang biasanya di bawah 1 persen sekarang 7,5 persen, India 6 persen, Rusia sudah 8,7 persen. Tapi nggak tahu hari-hari ini. Situasi seperti ini, dunia," katanya.
Jokowi memastikan pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga perekonomian.
Tag
Berita Terkait
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!
-
Roy Suryo Klaim Ijazah Jokowi Tetap Palsu Usai Gelar Perkara Khusus
-
Terpopuler: Awal Mula Ijazah Jokowi Dituduh Palsu, Artis AK Terseret Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto