Suara.com - Anggota DPR RI Komisi II Mardani Ali Sera berpendapat bahwa pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait isu penundaan pemilu 2024 tidak tegas.
"Pernyataan Presiden Jokowi tidak jelas dan tidak tegas. Hal ini tentunya berpotensi memunculkan multi tafsir," ujarnya pada Kamis (10/3).
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, menurut dia, seharusnya Presiden Jokowi lebih tegas menyebutkan bahwa pemilu akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
"Konstitusi tegas menyebutkan bahwa pemilu dilaksanakan lima tahun sekali. Jadi, mestinya Presiden Jokowi mengingatkan orang yang ingin penundaan atau perpanjangan," katanya.
Baca Juga: Menurut Survei Ini, Prabowo Bahkan Anies Baswedan Bakal Keok di Pilpres Sama Sosok Menterinya Jokowi
Dirinya juga megatakan bahwa memperpanjang masa jabatan presiden lewat memundurkan pemilu bertentangan dengan konstitusi.
Tidak hanya itu, dirinya juga menilai pernyataan presiden yang mengatakan hal itu bagian dari demokrasi tidak tepat.
"Kecuali ada gagasan amandemen UUD lebih dahulu. Presiden mesti jelas dan tegas sikapnya, jangan memberi peluang tafsir lain," ucap dia.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi angkat bicara perihal polemik penundaan pemilu yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.
Jokowi mengaku akan patuh pada konstitusi. Namun demikian, dirinya tidak melarang adanya usul penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebab, menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari kebebasan berpendapat dalam demokrasi di tanah air.
"Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas aja berpendapat," ujar Presiden Jokowi.
Berita Terkait
-
Hadiri Dies Natalis ke-46, Presiden Jokowi Minta UNS Harus Lincah Hadapi Perubahan
-
Surya Paloh Tak Yakin Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Ini Alasannya
-
Deddy Corbuzier Sebut Jokowi 3 Periode Ga Ada Bedanya, Ini Reaksi Menko Luhut
-
Puji Langkah Ketua Jokowi Mania Menumpas Buzzer, Novel Bamukmin: Dia Berkorban walau Posisinya Sudah Cukup Nyaman
-
Perang Rusia - Ukraina Membuat Semua Negara Pusing, Jokowi Sampai Dihubungi Kanselir Jerman dan PM Jepang
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Dari Beras hingga Susu UHT, Pemprov DKI Klaim Salurkan 16 Juta Pangan Bersubsidi
-
Pascalongsor di Cibeunying Cilacap, Gubernur Ahmad Luthfi Imbau Tingkatkan Kewaspadaan
-
Tak Boleh Kurang, DPRD DKI Wanti-wanti Janji Pramono: Harus Ada 258 Sekolah Swasta Gratis 2026
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet