Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan tentang upaya pemerintah yang tengah menyiapkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat.
Jokowi mendorong Universitas Sebelas Maret (UNS) dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya untuk turut berubah dan cepat belajar dengan perubahan zaman.
Pemerintah kata Jokowi, tengah menyiapkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) guna menghadapi perubahan zaman yang semakin cepat. Karena itu ia meminta lembaga pendidikan tinggi termasuk universitas harus bisa lincah dalam mempelajari perubahan-perubahan yang ada.
"Seluruh organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi, termasuk universitas harus lincah. Harus cepat belajar dengan perubahan-perubahan yang ada," kata Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 UNS sebagaimana dikutip melalui YouTube Universitas Sebelas Maret, Jumat (11/3/2022).
Itu diminta Jokowi karena ia melihat perubahan dunia yang terjadi begitu cepat. Bahkan ilmu pengetahuan juga berkembang tidak kalah cepatnya.
"Saya kadang-kadang enggak ngerti betul. Muncul ini sih apa barang ini, muncul lagi, muncul lagi," ucapnya.
Dalam arti lain, saat ini semua hal sedang berkejaran termasuk untuk urusan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Jokowi, Indonesia harus menyiapkan SDM setidaknya selama dua tahun. Menurutnya jika itu tidak terkejar, maka bonus demografi pada 2030-2035 menjadi sia-sia bagi Indonesia.
"Kita hanya punya kesempatan berubah dua tahun ini karena muncul bonus demografi di 2030-2035," ungkapnya.
Baca Juga: Hadiri Dies Natalis ke-46, Presiden Jokowi Minta UNS Harus Lincah Hadapi Perubahan
Jokowi menekankan untuk menyiapkan SDM di sektor digital. Ia ingin Indonesia memiliki digital talent untuk bisa bersaing dengan negara lainnya.
"Digital talent ini penting. AI, Cloud computing, digital design, digital marketing, block chain. Semuanya, barang ini harus ktia miliki SDM itu sehingga saya sangat setuju."
Berita Terkait
-
Politisi PKS Beri Omongan Pedas soal Respons Jokowi pada Penundaan Pemilu: Tidak Jelas dan Tidak Tegas
-
Hadiri Dies Natalis ke-46, Presiden Jokowi Minta UNS Harus Lincah Hadapi Perubahan
-
Surya Paloh Tak Yakin Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Ini Alasannya
-
Dianggap Sukses dengan Kebijakan Fiskal yang Berkeadilan, Sri Mulyani dapat Penghargaan dari UNS
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres