Suara.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono memberikan kritik soal tanah yang dibawa Anies Baswedan ke IKN Nusantara.
Diketahui, Anies Baswedan menghadiri acara di Titik Nol IKN Nusantara.
Ia membawa tanah yang diambil dari Kampung Akuarium.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Gembong menilai tanah yang tepat dibawa oleh Anies adalah tanah yang diambil dari kawasan Kota Tua.
Menurutnya, tanah tersebut merupakan pusat peradaban Jakarta.
"Saya kira akan jauh lebih membawa makna yang kuat di Kota Tua dibandingkan dengan Kampung Akuarium yang notabene Kampung Akuarium itu dulu mau dikembalikan oleh pemerintahan sebelumnya kepada peruntukan yang sebenarnya," kata Gembong, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pemerintahan provinsi sebelumnya hendak merelokasi pemukiman warga di Kampung Akuarium ke rumah susun.
Gembong mengatakan, karena kawasan tersebut akan dikembalikan ke fungsi semula yang berada kawasan cagar budaya.
"Sekarang disulap kembali dijadikan hunian dengan harapan keberpihakan Anies ke rakyat, seolah-olah kan begitu. Padahal berpihak tapi melanggar hukum," bebernya.
Gembong berharap pembangunan IKN tak seperti kasus di Kampung Akuarium.
"Jangan sampai nanti IKN terbawa kepada psikologi seperti itu, seolah-olah berpihak tapi melanggar aturan. IKN jangan sampai bawa-bawa faktor psikologis seperti itu," ujarnya.
Gembong Warsono juga memberikan kritik mengenai beberapa program yang dinilai tidak menyentuh rakyat kecil.
"Program kedua tentang pengentasan persoalan banjir, seolah-olah berpihak pada rakyat kecil karena tidak melakukan penggusuran, tapi kan membiarkan rakyat kecil terendam banjir, apakah itu berpihak?" pungkasnya.
Sebelumnya, Anies menjelaskan alasan ia membawa tanah dari Kampung Akuarium ke IKN.
Ia beralasan karena tanah tersebut menghadirkan harapan pembangunan kota baru yang akan dijadikan ibu kota ini tidak memarginalkan rakyat kecil.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Duduk Santai di Depan Tenda, Netizen: Dikit Lagi Jadi Anak Senja Nih, Pak
-
Sebanyak Tujuh Rumah Roboh Akibat Tanah Bergerak di Lebak, 41 Rumah Belum Direlokasi
-
Gubernur Kalbar Sutarmidji Serahkan Air dan Tanah Kepada Presiden Jokowi, Netizen Berharap Kalbar Ikut Maju
-
Ikut Bawa Tanah dan Air ke Titik Nol IKN Nusantara, Ridwan Kamil: Harus Dapat Restu dari NKRI
-
'Sentil' Luhut soal Big Data Penundaan Pemilu 2024, Sekjen PDIP: Dia Harus Klarifikasi, Berbicara Dalam Kapasitas Apa?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK