Suara.com - Aksi Doni Salmanan membagikan uang kepada para warga sekitar untuk membantu selama PPKM berlangsung kini kembali viral.
Aksi itu dilakukan oleh Doni Salmanan sebelum dirinya ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan berkedok trading binary option Quotex.
Video yang memperlihatkan aksi Doni Salmanan berbagi rezekinya itu diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna @sultan_doni_salmanan.
Dalam video lawas yang beredar, Doni Salmanan membagi-bagikan uangnya kepada para warga. Mulai dari anak-anak sampai para pedagang ikut mendapatkan uang dari Doni Salmanan.
Doni Salmanan membagikan uang Rp50 ribu kepada masing-masing anak kecil yang telah berbaris rapi. Setelah membagikan uang ke anak-anak, Doni membagikan pula uang Rp100 ribu kepada masing-masing ibu-ibu.
"Ini untuk ibu-ibu. Seratus seratus seratus," ucap Doni membagikan uang pada tiga ibu-ibu.
Usai membagikan uang pada anak-anak dan ibu-ibu, Doni Salmanan lalu membonceng motor dan berpindah ke tempat lain.
Ia menuju ke sebuah rumah kecil milik seorang warga untuk memberikan amplop bantuan PPKM berisi uang Rp1 juta.
"Ini ada bantuan PPKM isinya 1 juta rupiah," ucap Doni sembari memberikan amplop pada bapak pemilik rumah.
Baca Juga: Sebelum Dipanggil, Para Artis yang Terima Dana Indra Kenz dan Doni Salmanan Diimbau ke Mabes Polri
Awalnya, bapak itu kebingungan diberi amplop berisi uang olehnya. Bapak-bapak itu kemudian memastikan bahwa amplop itu tidak ada hubungannya dengan politik.
Doni Salmanan mengatakan dia tidak ada hubungannya dengan politik. Ia menjelaskan bahwa kerap keliling untuk social experiment.
Lebih lanjut, Doni lalu berjalan menyusuri gang kecil menuju sebuah warung milik seorang warga lainnya.
Sama seperti yang diberikannya untuk bapak-bapak itu, Doni Salmanan memberikan amplop berisi uang Rp1 juta.
"Ini saya tuh ada titipan bu, ada bantuan PPKM isinya 1 juta," ucap Doni.
Ibu itu bingung dan bertanya dari siapa bantuan PPKM tersebut.
Berita Terkait
-
Aset Dan Kekayaan Doni Salmanan Disita, Istrinya Kini Pulang ke Rumah Orangtua
-
Rumah Doni Salmanan Disita Polisi, Istri Pulang ke Rumah Orang Tua
-
Rp60 Miliar Aset Doni Salmanan Disita Polisi: Dari Tas, Baju, Celana, Jam Tangan, Motor, Mobil hingga Rumah
-
Sebelum Dipanggil, Para Artis yang Terima Dana Indra Kenz dan Doni Salmanan Diimbau ke Mabes Polri
-
Juragan 99 Disebut-sebut Setelah Kasus Indra Kenz dan Doni Salmanan, Ini Sederet Gurita Bisnisnya
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut