Suara.com - Cerita pilu Amiluddin (55) yang meninggal dunia di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) saat mengurus e-KTP untuk syarat pembuatan BPJS viral di media sosial.
Video Amiluddin yang sedang mengurus e-KTP dalam keadaan sempoyongan beredar di media sosial. Dalam video tersebut terlihat Amiluddin nampak lemah karena harus mengikuti proses perekaman e-KTP.
Terlihat dalam video, Amiluddin yang diminta untuk merekam sidik jarinya bahkan harus dibantu untuk menempelkan jarinya ke mesin perekam.
Dalam proses administrasi pengurusan KTP tersebut, Amiluddin akhirnya dikabarkan meninggal dunia ketika masih berada di kantor Dinas Dukcapil.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar pun menyangkan atas terjadinya peristiwa tersebut. Dia mengemukakan, seharusnya pelayanan kesehatan harus diprioritaskan dibandingkan mengurus proses administrasi.
"Pelayanan kesehatan harus didahului untuk pengobatan seseorang," kata Timboel saat dihubungi suara.com, Rabu (16/3/2022).
Diakui Timboel memang BPJS Kesehatan atau Jaminan Nasional Kesehatan (JKN) adalah syarat utama jika seseorang ingin mendapatkan fasilitas kesehatan dari pemerintah, namun saat ini masyarakat Indonesia masih yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
"Namun jaminan JKN diberikan kepada peserta JKN. Bagi yang tidak mampu maka bisa didaftarkan oleh pemerintah ke JKN sebagai peserta PBI," ucapnya.
Tapi kata dia hak seseorang untuk mendapatkan fasilitas kesehatan adalah hal yang utama, terlepas dia adalah peserta BPJS Kesehatan atau bukan.
"Hak atas jaminan kesehatan seharusnya dijamin pemerintah, tapi kalau orang sakit ditagih KTP baru dilayani itu tidak tepat. Harus didahulukan pelayanan kesehatannya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ahmad Sahroni Kena Sanksi Terberat MKD! Lebih Parah dari Nafa Urbach dan Eko Patrio, Apa Dosanya?
-
MKD Ungkap Alasan Uya Kuya Tak Bersalah, Sebut Korban Berita Bohong dan Rumah Sempat Dijarah
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas