Suara.com - Eksportir produk makanan halal dari Australia berada di posisi utama untuk meraup keuntungan setelah negosiasi perdagangan berhasil membuka pasar baru di Malaysia.
Eksportir akan mendapatkan akses yang lebih besar ke sektor pangan Malaysia yang mengimpor daging domba halal senilai lebih dari A$190 juta (hampir Rp2 triliun) per tahun. Jumlah tersebut sama dengan 71 persen dari semua daging domba di berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Peluang ekspor baru ini terbuka setelah penandatanganan nota kesepahaman antara Komisi Perdagangan dan Investasi Australia (Austrade) dan Halal Development Corporation Berhad, lembaga Pemerintah Malaysia yang menangani sektor ekonomi halal.
Komisaris Austrade untuk Malaysia dan Brunei Paul Sanda menjelaskan keseluruhan ekspor barang dan jasa Australia ke Malaysia bernilai sekitar A$10 miliar (sekitar Rp104 triliun) pada tahun 2020.
"Dengan meningkatnya pendapatan konsumen [Malaysia] yang dapat dibelanjakan dan keinginan mendapatkan produk dan layanan berkualitas tinggi, peluang bagi pengusaha Australia di Malaysia dan sekitarnya semakin besar," kata Paul kepada ABC News.
"Wilayah ASEAN mencakup sekitar 240 juta warga Muslim. Secara global pasar halal juga diproyeksikan meningkat dari nilainya saat ini sebesar A$4 triliun menjadi A$7triliun pada tahun 2030," jelasnya.
Australia jadi eksportir utama produk halal
Kepala Urusan Syariah Dewan Koordinasi Urusan Islam di negara bagian Victoria, Dr Bekim Hasani, secara terpisah menjelaskan, khusus untuk produk daging, Australia mengekspor senilai lebih dari A$2,36 miliar (sekitar Rp230 triliun) pada tahun 2021.
"Halal berarti segala sesuatu yang sah dan diperbolehkan menurut ajaran agama, tapi tidak hanya terbatas pada umat Islam saja," ujarnya.
"Hal-hal tertentu juga dilarang, seperti alkohol dan daging babi serta produk sampingannya," jelas Dr Bekim.
Baca Juga: Kota Kecil di Australia Barat Ini Hidup karena Gereja, Migran, dan Petani
"Untuk daging lainnya, hewan itu harus disembelih dengan cara yang halal. Hewannya harus ditenangkan sebelum disembelih dengan menggunakan pisau yang sangat tajam sehingga hewan itu tidak merasakan sakit," ujarnya.
Dr Bekim mengatakan sebagian besar rumah potong hewan di Australia telah bersertifikat halal dan mensyaratkan kehadiran seorang supervisor Muslim dalam proses penyembelihan.
"Negara seperti Malaysia dan Indonesia, mengimpor daging dan produk susu dari Australia bukan hanya karena faktor halal yang memang penting, tapi juga faktor standar keamanan pangan," katanya.
"Australia adalah salah satu negara utama di dunia yang mengekspor produk susu dan daging merah ke negara-negara Muslim, selain dari Brasil, Argentina, dan India," kata Dr Bekim.
"Kita memiliki 2,6 persen atau sekitar 700.000 warga Muslim di Australia yang hanya mengonsumsi makanan dan minum halal," paparnya.
Membuka lebih banyak pasar
Menurut Komisaris Austrade, Paul Sanda, penguatan hubungan dengan pasar Malaysia juga akan membuka peluang ekspor lebih besar ke negara seperti Indonesia dan Timur Tengah.
Berita Terkait
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
-
Penembakan Mengerikan Guncang Gereja Mormon Michigan, 2 Tewas 8 Luka-luka
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Bantah Autopsi, RSUP Ngoerah Denpasar soal Kabar Jantung WN Australia Byron James Dicuri: Hoaks!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum