Suara.com - Sosok Rara Isti Wulandari mendadak mencuri perhatian banyak pihak setelah aksinya mengendalikan cuaca di gelaran MotoGP Mandalika 2022.
Tak tanggung-tanggung, aksinya tersebut terekam sejumlah kamera media massa, termasuk media asing. Alhasil, Rara terkenal hingga ke mancanegara.
Namun di balik aksinya itu, terselip sebuah pertanyaan, bagaimana ia bisa mengendalikan cuaca? Apa saja yang ia lakukan?
Dalam sebuah video yang diunggak akun twitter @Astee_mou, pada Minggu (20/3/2022), Rara membuka semua rahasianya mengenai kerja pawang hujan.
“Dari sekian banyak pawang hujan, hanya mbak Rara yang berani bongkar rahasia dengan segala penjelasannya...” tulis akun twitter @Astee_mou, mengiringi video tersebut.
Dalam video itu, Rara mengatakan, dalam mengendalikan cuaca ia menggunakan teknik getaran suara yang dihasilkan oleh sebuah mangkuk logam yang biasa ia bawa ketika melakukan ritual.
Menurut dia, gelombang suara yang bisa ditangkap otak adalah Alfa, Delta dan Teta. Namun tidak semua orang bisa menangkap gelombang suara hingga Teta.
Rara mengatakan, hanya pawang hujan saja yang bisa menangkap gelombang suara Teta. Kemampuan tersebut kemudian dikombinasikan dengan ketenangan bathin, sehingga seorang pawang hujan bisa memasuki alam lain.
“Sebenarnya memecah awan itu dengan energi gelombang dua kali dari singing bowl, dan teriakan. Kalau kita sudah teriak, maka nanti cuaca akan panas,” begitu ungkap Rara dalam video tersebut.
Baca Juga: Top 5 Sport: Atraksi 'Mistis' di Sirkuit Mandalika, Dovizioso Takjub, Quartararo Tengil
Rara menambahkan, upaya tersebut tetap melibatkan kuasa Tuhan. Ini artinya apa yang ia lakukan, tetap atas seizin Tuhan.
Namun konsekuensinya, ia harus maksimal melakukan usahanya agar mendapatkan keberhasilan yang diharapkan.
"Saya harus melayani semuanya, harus sayang dengan pimpinan, dengan tim kerja mereka, supaya (saya) kuat lintas dimensi," kata Rara.
Ia lalu menganalogikan gelombang suara yang ia gunakan dalam memindahkan awan, sama dengan ritual di agama lain seperti azan dan nyanyian kidung dalam gereka.
Menurut dia, azan dan nyanyian kidung gereja juga merupakan gelombang suara yang dihasilkan untuk didengar oleh khalayak banyak, termasuk orang lain dan juga Tuhan.
Dengan begitu, diharapkan ada doa dan harapan yang didengar sehingga kita mendapatkan apa yang kita inginkan.
Berita Terkait
-
Penghapusan Artikel tentang Tifatul Sembiring
-
Kocak! Ganjar Pranowo Beberkan Penyebab Hujan Berhenti di Sirkuit Mandalika saat MotoGP, Bukan Karena Pawang Hujan?
-
Tak Dipercaya Sandiaga Uno, Rara Pawang Hujan: Saat Dia Kampanye, Bukan Saya Pawang Hujannya
-
Top 5 Sport: Atraksi 'Mistis' di Sirkuit Mandalika, Dovizioso Takjub, Quartararo Tengil
-
Lagi Viral, Deddy Corbuzier Mau Undang Pawang Hujan MotoGP Mandalika ke Podcast
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan