Suara.com - Aleix Espargaro menepati janji bahwa dirinya akan melempar helm miliknya ke tribun penonton pada MotoGP Mandalika 2022, Minggu (20/3/2022).
Pembalap tersebut berhenti di depan tribun penonton bersama para marshal yang berada di pinggir lintasan.
Aleix lalu melepas helm dan berjalan mendekati tribun. Pembalap tim Aprillia ini lalu melemparnya ke tribun penggemar Maverick Vinales.
Tidak disangka, seorang pria yang mendapatkan helm milik Aleix Espargaro itu langsung viral di media sosial.
Momen saat pria tersebut memamerkan helm Aleix Espargaro yang didapatkannya itu viral usai diunggah oleh akun Instagram @terangmedia pada Senin (21/3/2022).
Sambil mengangkat helm milik Aleix Espargaro, ia terlihat mengumbar senyumannya meski kepalanya sempat terbentur helm saat dilempar.
"Nih temen kita dapat helmnya dari Aleix. Perjuangan ges," ucap temannya yang merekam saat pria tersebut mendapatkan helm Aleix.
Rupa-rupanya, kepala pria tersebut menjadi sedikit benjol karena terkena benturan dari helm yang dilempar oleh sang pembalap asal Spanyol itu.
"Perjuangan ges. Gapapa, kepalanya benjol sedikit gapapa," lanjut sang teman sembari merekam kepalanya yang sedikit benjol.
Baca Juga: Tepati Janji, Aleix Espargaro Lempar Helm ke Penonton Usai Balap di Mandalika
Kendati kepalanya sedikit benjol, pria yang beruntung mendapatkan helm Aleix Espargaro itu tetap sumringah sambil terus berpose bersama helm yang dipakai Aleix untuk balapan di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022).
Menurut informasi, pria tersebut bernama Vian asal Banyuwangi, Jawa Timur. Ia akan menyimpan helm tersebut sebagai kenangan dan tidak akan menjualnya meski ditawar mahal.
Momen seorang pria yang mendapatkan helm bermerek KYT milik Aleix Espargaro itu sontak menuai perhatian warganet.
"Ngangkat helm seharga mobil ikut seneng," tulis salah seorang warganet.
"Gak sia-sia beli tiketnya," ujar warganet.
"Jual helm ini, bisa dapet mobil juga, rumah juga, apalagi dari pembalap MotoGP," komentar warganet.
Berita Terkait
-
Tepati Janji, Aleix Espargaro Lempar Helm ke Penonton Usai Balap di Mandalika
-
Pemuda Jambi Nekat Naik RX-King ke Sirkuit Mandalika, Tempuh Perjalanan 16 Hari
-
Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Jadi Sorotan Dunia, Ustaz Khalid Basalamah: Jangan Dipercaya, Pakai Jin
-
Aksi Pawang Hujan MotoGP Mandalika Dianggap Syirik, Netizen Singgung Ustaz Abdul Somad Suapi Bayi dengan Ludah
-
Cerita Penonton MotoGP Asal Bekasi Pulang Jalan Kaki Sampai Area Parkir, Gara-Gara Tidak Ada Bus Yang Jemput
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru