Suara.com - Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto menilai menilai bahwa pihak-pihak yang menanggapi dan berkomentar miring menyoal Megawati Soekarnoputri merupakan mereka yang tidak paham cara berpikir Ketua Umum PDIP tersebut.
Diketahui, Megawati kekinian menjadi sorotan usai membuat pertanyaan kontroversial yang menyinggung emak-emak antre minyak goreng.
"Inilah, mohon izin, yang berkomentar belum belajar ini. Orang belum belajar cara berpikirnya Ibu Mega. Ibu ketum sering memakai statement yang unlearn," kata Bambang di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).
Bambang juga turut menyoroti mereka yang mengomentari Megawati di media sosial. Ia menegaskan bahwa orang-orang tersebut tidak memahami cara berpikir Megawati.
"Di sosmed yang berkomentar itu belum paham cara berpikir ibu ketum saya," kata Bambang.
Sebelumnya, Bambang menjelaskan maksud dari pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyoal antrean minyak goreng dan menyarankan emak-emak merebus atau mengkukus makanan.
Menurut Bambang ada maksud lain yang ingin disampaikan Megawati melalui gaya bicaranya tersebut sebagai seorang politisi.
Bambang menjelaskan ada dasar tigas filosofi yang digunakan politisi dalam menyampaikan suatu arahan atau pernyataan. Pertama learn, kedua relearn dan unlearn.
"Nah Bu Mega apakah relearn? Bukan. Bu Mega adalah unlearn. Kalau minyak goreng gak ada, sudah lupakan. Ibu-ibu boleh misalnya dengan cara apa memaksaknya. Ibu (Mega) mengatakan dengan cara dikukus, bisa direbus, bisa digoreng dengan cara lain," kata Bambang.
Baca Juga: Geger Ujaran Megawati soal Minyak Goreng, Pria Ini Coba Bikin Peyek Tapi Direbus: Ambyar Jadi Kolak
Dia juga membantah adanya anggapan bahwa Megawati melalui pernyataannya itu bertujuan menyuduti para emak-emak yang mengantre minyak goreng.
"You are wrong. Ibu ketum kan sering gitu, sering melakukan unlearn. Kawan-kawan melihat masih di sini, wah Bu Mega tidak punya hati sama ibu-ibu. Kan bisa digoreng dengan cara lain, pakai minyak kelapa kan ada," tutur Bambang.
Megawati menjadi sorotan hingga bulan-bulanan warganet setelah mempertanyakan keseharaian ibu-ibu yang cuma goreng-menggoreng menyusul adanya kenaikan dan kelangkaan minyak goreng.
Salah satunya pakar komunikasi politi Effendi Gazali turut menyoroti pidato Megawati.
Menurut Effendi Gazali, Megawati memiliki niat baik terkait pernyataannya.
Ia berpendapat, Megawati turut prihatin terkait kelangkaan dan mahalnya minyak goreng saat ini. Apalagi banyak masyarakat yang sampai mengantre hanya untuk mendapatkan minyak goreng. Namun, Effendi Gazali mengatakan, konteks pernyataan Megawati itu keliru.
Berita Terkait
-
Geger Ujaran Megawati soal Minyak Goreng, Pria Ini Coba Bikin Peyek Tapi Direbus: Ambyar Jadi Kolak
-
Megawati Babak Belur Gegara Pernyataan Soal Minyak Goreng: Niatnya Baik Tapi Keliru
-
Viral Netizen Bandingkan Pawang Hujan Rara Istiani dan Puan Maharani: Lah Kok Mirip
-
Megawati Beri Saran Makanan Direbus, Emak-emak: Masalahnya Bukan Itu, Kenapa Minyak Goreng Mahal Bu!
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia