Suara.com - Sebuah keluarga Afghanistan menuntut Pemerintah Australia dengan tuduhan proses aplikasi visa mereka terlalu lama.
Bila menang di pengadilan, proses ribuan visa kemanusiaan dari mereka yang ingin tinggal di Australia bisa dipercepat.
Abdullah dan istrinya Fatema meninggalkan Afghanistan dengan keempat anak mereka setelah seorang anaknya tewas karena serangan rudal di tahun 2012.
Abdullah kemudian diberikan status pengungsi tetap di Australia.
Fatema dan anak mereka mengajukan visa keluarga untuk bisa bersatu dengan Abdullah pada tahun 2017, namun sampai hari ini, keluarga yang tidak berkewarganegaraan tersebut masih menanti di Pakistan.
"Situasi di Afghanistan sangatlah menyulitkan karena Taliban. Kami diancam mereka, rumah kami terkena serangan [rudal]," ujar Fatema.
"Salah satu anak perempuan saya juga terbunuh dalam serangan dan karenanya kami dipaksa meninggalkan Afghanistan."
Keluarga Abdullah diwakili oleh Pusat Hak Asasi Manusia, yang mengajukan tuntutan kepada Pengadilan Tinggi Negeri Australia dengan alasan Menteri Imigrasi telah "menunda tanpa alasan" aplikasi visa mereka.
"Abdullah, istri, dan anak-anak mereka memenuhi syarat visa keluarga," ujar Josephine Langbien, pengacara keluarga tersebut.
Baca Juga: Urusan Visa Rampung, Pratama Arhan Berangkat ke Jepang Gabung Tokyo Verdy
"Sayangnya, penundaan yang dihadapi Abdullah dan Fatema terlalu sering terjadi."
Menurut Josephine, ribuan keluarga lainnya juga harus tinggal terpisah bertahun-tahun lamanya karena Pemerintah Australia gagal membuat keputusan atas aplikasi visa mereka.
Puluhan tahun tanpa kepastian di Pakistan
Sebelum Taliban mengambil alih Afghanistan Agustus lalu, lebih dari 60.000 visa pasangan seperti milik Fatema dan Abdullah masih menunggu keputusan.
"Selama enam bulan terakhir situasi menjadi semakin genting sejak Taliban merebut kekuasaan," ujar Josephine.
"Pemerintahan Morrison belum melakukan apa-apa untuk membuka jalan reuni keluarga-keluarga ini ... mereka belum mempercepat aplikasi visa."
Sejak kembalinya Taliban, lebih dari 145.000 warga Afghanistan telah mengajukan visa kemanusiaan di Australia.
Berita Terkait
-
Enzo Maresca Sorot Inkonsistensi Wasit Premier League usai Chelsea Ditahan Arsenal 1-1
-
Daftar Pemain Timnas Voli Putri di SEA Games 2025, Resmi Diperkuat Megawati Hangestri
-
Tanggap Darurat, PNM Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra
-
Rekan Giovanni van Bronckhorst Ragu Sang Pelatih Mau Tukangi Timnas Indonesia
-
5 Hobi Murah yang Bikin Hidup Lebih Berwarna di Usia 20-an
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter