Suara.com - Pemprov DKI Jakarta angkat bicara soal desakan dari DPRD agar segera melaksanakan operasi pasar minyak goreng kemasan. Hal ini disebut akan segera dikoordinasikan dengan Pemerintah Pusat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati, mengatakan pihaknya tidak bisa sepihak melaksanakan operasi pasar. Usulan ini perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag)
Apalagi kekinian Kemendag telah mengeluarkan larangan operasi pasar untuk minyak goreng kemasan di semua daerah.
"Kita koordinasi dengan pemerintah pusat kalau itu ya. Nanti Dinas PPKUKM, (Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah) ya yang melakukan koordinasi dengan Kemendag. tapi yakin lah," ujar Suharini di gedung DPRD DKI Jakarta,
Suharini tak memastikan akan menerobos aturan untuk operasi pasar itu atau tidak. Ia hanya menyatakan akan melakukan koordinasi sebelum mengambil keputusan.
"Kita akan koordinasi pasti," tuturnya.
Sementara itu, pandangan berbeda dikatakan oleh Direktur Perkulakan dan Ritel Perumda Pasar Jaya Anugerah Esa. Ia menyatakan operasi pasar untuk minyak goreng kemasan tidak boleh dilakukan.
"Enggak bisa kita kalau migor itu kan ada surat yang disampaikan tadi," jelasnya.
Ia menyatakan aturan dari Kemendag itu harus ditaati dan tidak bisa diterobos.
Baca Juga: Minyak Goreng Curah Langka dan Mahal, IKM Kerupuk di Mojokerto Berhenti Produksi
"Gak bisa kalau minyak goreng ada surat Kemendag. Dan kita ikuti edaran itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PKS, Achmad Yani meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) tetap menjalankan operasi pasar untuk komoditas minyak goreng kemasan meski sudah ada larangan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Menurut Yani, operasi pasar harus dilakukan segera karena masyarakat sudah resah. Ia mengaku sudah menerima banyak permintaan agar operasi pasar dilaksanakan karena harganya yang sudah meroket.
"Saya agak prihatin juga nih, kemarin saya turun di masyarakat tiap reses mereka minta 'pak tolong dong operasi pasar' masyarakat membutuhkan. Kebutuhan salah satu di antaranya minyak," ujar Yani dalam rapat kerja Komisi B di gedung DPRD DKI, Rabu (23/3/2022).
BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya sebelumnya pernah berencana melakukan operasi pasar untuk minyak goreng. Namun, rencana ini batal karena adanya surat edaran dari Kemendag.
Yani pun meminta agar Food Station dan Pemprov tak usah mengikuti aturan itu. Karena tak adanya operasi pasar, masyarakat jadi mendapatkan harga yang mahal untuk membeli minyak goreng.
Berita Terkait
-
Solusi Kelangkaan, Gustian Riau Minta Ritel Jual Minyak Curah di Batam
-
Food Station Tjipinang Jaya Akan Jual Minyak Goreng Rp 13.500 Per Liter di Pasar Induk Beras Cipinang
-
Minyak Goreng Curah Langka dan Mahal, IKM Kerupuk di Mojokerto Berhenti Produksi
-
Harga Minyak Goreng Rp14.000 Per Liter, Kenapa Diragukan?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat