Suara.com - Anggota Komisi I DPR fraksi PDIP, Effendi Simbolon, menilai forum KTT G20 harus dimanfaatkan betul oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina.
Menurutnya forum KTT G20 tidak perlu menggubris AS dan sekutunya yang tengah mempertimbangkan untuk menendang Rusia dari kelompok ekonomi G20.
"Jangan lah, ya forum itu lah yang bisa justru kita manfaatkan," kata Efendi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022).
"Dan saya justru bersaran pak Jokowi sekarang mengambil peran, ini kan sudah berjalan hampir November, Desember, Januari, Februari, Maret, udah 5 bulan (G20)," sambungnya.
Efendi mengatakan, jika Jokowi hanya diam dan tak memanfaatkan forum G20, Indonesia hanya dikenal sebagai penyelenggara acara semata event organizer.
"Nah kalau beliau tidak memanfaatkan, beliau hanya sebagai event organizer dong, masa setingkat event organizer kita, sukses di penyelenggaraan. Kan jabatan beliau kan (sebagai presidensi)," tuturnya.
Lebih lanjut, Efendi juga menilai kalau perlu Jokowi terbang langsung ke Moskow, Rusia atau negara-negara sekitarnya untuk melakukan pendekatan dalam rangka penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
"Ya berangkat dong ke Moskow, berangkat ke Polandia kalau nggak bisa masuk ke Kiev, berangkat ke Uni Eropa, lakukan pendekatan, lakukan, beliau kan sebagai presidensi G20," tuturnya.
Sementara terkait dengan permintaan AS dan sekutunya agar Rusia ditendang dari G20, Efendi hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan cara yang mudah.
Baca Juga: Tanami Jagung di Atas Lahan 53 Hektare di NTT, Jokowi: Kalau Berhasil, Kami Lompat ke Daerah Lain
"Nggak bisa dong, kalau kita dalam diplomasi internasional, bermain pendek begitu. Nggak bisa dong. Kita harus berada di posiis yang berjarak sama antara kepimpinan Barat dan kepemimpinan Rusia," tandasnya.
Diketahui, AS dan sekutunya tengah mempertimbangkan untuk menendang Rusia dari kelompok ekonomi G20, meski tampaknya anggota seperti Cina dan India menolak. Putin direncanakan akan tetap hadir di KTT G20 Bali akhir tahun ini.
Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya dilaporkan sedang mempertimbangkan, apakah Rusia harus tetap berada dalam kelompok ekonomi utama Kelompok G20 setelah invasinya ke Ukraina.
Tapi nampaknya tekanan untuk mendepak Rusia akan diveto negara anggota lain seperti Cina, India dan Arab Saudi.
Tema ini meningkatkan prospek beberapa negara akan absen dari pertemuan G20 tahun ini.
G20 bersama dengan Kelompok G7, yang hanya terdiri dari AS, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang, dan Inggris, adalah platform internasional utama untuk mengoordinasikan segala hal mulai dari aksi perubahan iklim hingga utang lintas batas.
Berita Terkait
-
Buka-bukaan Sebut Jokowi Tolak Jabatan Presiden Tiga Periode, Gibran: Kok Masih Dipermasalahkan
-
Kawasan Food Estate Belu NTT Ditanami Jagung, Presiden Jokowi: Ini Terbosan untuk Memajukan Pertanian
-
Tanami Jagung di Atas Lahan 53 Hektare di NTT, Jokowi: Kalau Berhasil, Kami Lompat ke Daerah Lain
-
Ikut Arahan Jokowi, Wagub DKI: Tarawih Boleh, Bukber Jangan
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Terungkap Setelah Viral atau Tewas, Borok Sistem Perlindungan Anak di Sekolah Dikuliti KPAI
-
Pemerintah Bagi Tugas di Tragedi Ponpes Al Khoziny, Cak Imin: Polisi Kejar Pidana, Kami Urus Santri
-
Akali Petugas dengan Dokumen Palsu, Skema Ilegal Logging Rp240 Miliar Dibongkar
-
Pemprov DKI Ambil Alih Penataan Halte Transjakarta Mangkrak, Termasuk Halte BNN 1
-
Menag Ungkap Banyak Pesantren dan Rumah Ibadah Berdiri di Lokasi Rawan Bencana
-
Menag Ungkap Kemenag dapat Tambahan Anggaran untuk Perkuat Pesantren dan Madrasah Swasta
-
Gus Irfan Minta Kejagung Dampingi Kementerian Haji dan Umrah Cegah Korupsi
-
Misteri Suap Digitalisasi Pendidikan: Kejagung Ungkap Pengembalian Uang dalam Rupiah dan Dolar
-
Usai Insiden Al Khoziny, Pemerintah Perketat Standar Keselamatan Bangunan Pesantren
-
Kalah Praperadilan, Pulih dari Operasi Ambeien, Nadiem: Saya Siap Jalani Proses Hukum