Suara.com - Lama tidak muncul, aktivis Ratna Sarumpaet tiba-tiba memberikan peringatan mengenai negara bisa hancur. Aktivis yang sempat tersandung kasus hoaks penganiayaan ini lantas menuliskan pesan bijak.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Ratna meluncurkan buku berjudul "Aku Bukan Politikus" yang ditulisnya selama mendekam di penjara. Peluncuran buku ini dilakukan di Cagar Budaya Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (24/3/2022) malam.
Ratna lantas menuliskan pesan bijak dan menyinggung mengenai UUD 1945. Ia menyebut negara ini bisa hancur jika presiden Indonesia tidak kembali ke dalam UUD 1945.
Menurutnya, Pancasila dan UUD 1945 tidak datang kebetulan dan turun dari langit. Ia mengatakan keduanya diberikan Allah SWT agar bangsa ini bersatu, bersaudara, saling merangkul dan tetap bersama meski berbeda.
“Kita hancur pelan-pelan, konstitusi kita dilanggar oleh yang membuat sendiri pelan-pelan. Di zaman Orde Baru juga dirusak tidak pelan-pelan, tapi dirusak juga,” tutur Ratna.
Ratna mengatakan, rezim internasional bekerjasama dengan antek-anteknya di MPR dan mempersiapkan cara merusak UUD 1945. Ia pun memperingatkan masyarakat untuk tidak mudah tersulut.
“Jadi enggak usah marah-marah sama si A, si B, si calon A, si calon B. Sebab siapapun yang akan jadi presiden di republik ini, kalau kita tidak kembali ke dalam UUD ’45, kita akan hancur,” terangnya.
Aktivis ini meminta agar anak bangsa bersatu dan tidak terpecah belah. Menurutnya, kedamaian akan membuat negara semakin kuat dan disegani dunia.
“Kalau kita semua bersatu, kalau kita semua berdamai, tidak seperti orang gila sekarang. Ada cebong, ada kampret,” jelas Ratna.
Baca Juga: Sebut Nama Ratna Sarumpaet, Nikita Mirzani Sentil Juragan Halu
“Maksud saya, mari kita mulai berpikir, tidak lagi bertengkar, tetapi mencoba, mensiasati, mencoba mencari cara bagaimana caranya supaya kita bisa duduk bersama, bicara tentang nasib bangsa kita ini,” sambungnya.
kondisi Indonesia saat ini, lanjut Ratna, dianggap telah miskin. Karena itu, pemerintah harus melakukan pembenahan. Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak takut.
Ratna menyebut rakyat merupakan kedaulatan tertinggi di negara Indonesia, sehingga tidak boleh takut dengan segelintir oligarki dan elit.
“Ini yang harus kita pelajari cari bagaimana kita akan membenahi bangsa ini. Saya minta dengan sangat-sangat satu kali lagi, bersatulah. Jangan hanya saling memaki, saling meneriaki, enggak ada gunanya,” pesan Ratna.
“Karena menurut saya, menurut pendapat saya seyakin-yakinnya, siapapun akan menjadi presiden republik ini, kalau sistemnya masih sistem amandemen, negara ini akan ambles, habis, hilang,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sebut Nama Ratna Sarumpaet, Nikita Mirzani Sentil Juragan Halu
-
Tindak Lanjut Kemarahan kepada Para Menteri, Jokowi Diminta Buat Instruksi Resmi Agar Kabinet Patuh
-
Nikita Mirzani Sindir Sosok Juragan Halu Dan Bandingkan Dengan Kasus Ratna Sarumpaet
-
Efek Perang Rusia-Ukraina: Inflasi di Negara Industri, Kelaparan di Negara Miskin
-
Efek Perang Rusia-Ukraina: Inflasi di Negara Industri, Kelaparan di Negara Miskin
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf