Suara.com - Setelah Rusia menginvasi Ukraina, Jerman meningkatkan anggaran militernya secara substansial. Dapatkah Jerman juga berperan untuk keamanan di Kawasan Asia Pasifik?
Setidaknya sejak 2018, Jerman telah berkomitmen untuk memainkan peran keamanan di Kawasan Indo-Pasifik.
Memang ini bagian dari kepentingan ekonomi Jerman di kawasan itu, tetapi juga reaksi atas pengaruh Cina yang makin meningkat.
Pada September 2020, Berlin menerbitkan garis besar politik Indo-Pasifik. Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Jerman disebutkan: "Jerman dan Uni Eropa ingin memperdalam keterlibatan keamanan mereka di kawasan (Indo-Pasifik) untuk membantu memperkuat tatanan internasional berbasis aturan."
Sebagai sinyal perubahan haluan itu, fregat Jerman ''Bayern" dikirim ke kawasan Indo-Pasifik untuk pertama kalinya, dan selama misi tujuh bulannya berlabuh di 11 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Vietnam, dan Singapura.
Keamanan Indo-Pasifik tetap jadi isu penting
Namun sekarang, invasi Rusia ke Ukraina menyedot hampir seluruh perhatian keamanan dan diplomasi Jerman.
Christian Wirth, peneliti di GIGA Institute for Asian Studies di Hamburg, tidak yakin bahwa akan ada "peningkatan, jika bukan penurunan, kehadiran militer Eropa di Indo-Pasifik."
Analis lain tidak begitu yakin. "Dengan perang Ukraina, Jerman telah memasuki era baru dalam kebijakan keamanan dan pertahanannya, tetapi ini tidak mengubah kepentingan Jerman di Indo Pasifik,” kata Elli-Katharina Pohlkamp dari Program Asia di Dewan Eropa untuk Hubungan Luar Negeri.
Baca Juga: Jerman Akan Beli Sistem Pertahanan Rudal Baru dari Israel
"Tujuan untuk memperdalam hubungan keamanan di Indo Pasifik sudah ada, bahkan sebelum ada penambahan anggaran yang besar untuk pertahanan di Jerman, dan itu akan berlanjut seperti yang direncanakan sebelumnya,” katanya kepada DW.
Bahkan jika Jerman terganggu oleh situasi di Ukraina, tidak berarti anggarannya untuk Indo-Pasifik akan dialihkan ke Eropa, kata Hai Hong Nguyen, peneliti kehormatan di Queensland University.
Faktor penentu besar, kata Hai, adalah apa dilakukan Cina. Beijing selama ini telah memberikan reaksi ambigu terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Sebagian pengamat menilai, kegagalan militer Rusia di Ukraina dan tanggapan Barat yang tampil solid dan bersatu dapat menjadi alasan bagi Beijing untuk mempertimbangkan lagi ambisinya sendiri.
Terutama yang kerkaitan dengan klaim teritorialnya atas Taiwan.
Perangkak 'keras' dan 'lunak' politik keamanan
Berita Terkait
-
Orang Tua Beda Agama, Febby Rastanty Ngaku Pilih Belajar Agama Sendiri
-
Ngenes Dijanjikan Rp30 Juta, Dede Sunandar Malah Disuruh Jual Tiket dan Ngamen Demi Bisa Pulang
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU
-
Menkeu Purbaya Tuding TKD Jadi Ajang Penyelewengan, Para Gubernur Teriak: Bikin Repot!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Red Notice Masih Dikaji, Riza Chalid dan Jurist Tan Belum Tercatat jadi Buronan Interpol?
-
Imbas Pemotongan Dana Transfer dari Pusat, Pramono Pangkas Kuota Rekrutmen PJLP hingga PPSU
-
Pria Diduga ODGJ Mengamuk di Cilandak, Empat Warga dan RT Jadi Korban Penusukan
-
Demokrat Klarifikasi Video SBY Tak Salami Kapolri di HUT TNI: Sudah Lama Bercengkerama di...
-
KPK Kembali Panggil Eks Bendahara Amphuri, Usai Disorot Soal Pertemuan dengan Gus Yaqut
-
Firdaus Oiwobo Ngamuk, Status Tersangka Dibongkar Hotman Paris, Minta Polisi Gelar Perkara Khusus
-
Pejabat Teras Kemenaker Terseret Kasus Pemerasan, KPK Panggil Kabiro Humas Sunardi Sinaga
-
DJ Panda Terancam Penjara! Kasus Ancaman Erika Carlina Naik Penyidikan, Janin dalam Bahaya?
-
Dewan Pers Bongkar Strategi Bisnis Media Lokal yang Dijamin Sukses di Local Media Summit 2025
-
APBD DKI Dipangkas Rp15 T, Gubernur Pramono: Tunjangan PNS dan PPPK Aman, Tapi...