Suara.com - Sejumlah investor ibu kota negara (IKN) Nusantara dikabarkan mulai mengundurkan diri. Hal ini mendapatkan sorotan tajam dari Politisi PKS Mardani Ali Sera.
Melansir Wartakonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Mardani mengatakan investor akan mundur dan takut menanamkan modalnya jika melihat proyek IKN Nusantara sudah bermasalah.
“Ini jadi indikasi tidak mudah meyakinkan investor untuk proyek besar yg tidak punya sentimen ekonomi,” kata Mardani.
Marani menilai proyek IKN Nusantara memang tidak jelas sentimen ekonominya. Ia mengingatkan pemerintah untuk menghitung beban ekonomi proyek IKN Nusantara jika tetap memaksa melakukan pembangunan besar-besaran.
“Pemerintah perlu berhitung beban ekonomi jika memaksakan pembangunan masif, terlebih proyek ini sudah berpotensi bermasalah sejak awal,” pesannya.
Dalam kesempatan ini, Mardani menyentil pemerintah yang seharusnya lebih mengutamakan kepentingan masyarakat luas dibandingkan proyek IKN Nusantara. Mundurnya para investor ini dinilai bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah.
“Kejadian ini jadi peringatan untuk pemerintah, agar mengutamakan rakyat ketimbang proyek mercusuarnya. Jelas ada berbagai faktor yg menjadi perhatian pemodal sblm menanamkan modalnya dalam proyek infrastruktur di Indonesia,” ujar Mardani.
Lebih lanjut, Mardani bahkan menyebut proyek IKN banyak melanggar regulasi. Mulai dari infrastruktur dasar hingga permintaan masyarakat yang dianggap belum terpenuhi.
“Seperti kepastian regulasi, adanya infrastuktur dasar, dukungan Pemda hingga permintaan masyarakat. Sudah terpenuhi kah IKN ini?” tanyanya.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem IKN Nusantara, Kampus UMKM Shopee Diresmikan di Kalimantan Timur
Permasalahan itu juga masih ditambah dengan adanya isu perpanjangan masa jabatan presiden yang berhembus kencang. Wacana itu dinilai semakin membuat investor ragu mengambil sikap dalam berinvestasi di IKN Nusantara.
Investor dinilai takut jika proyek IKN Nusantara sampai mangkrak dan tidak dilanjutkan, sehingga akan memicu kerugian yang besar.
“Belum lagi risiko politik dari proyek pembangunan IKN, seperti belakangan ada kegaduhan mengenai perpanjangan masa jabatan presiden,” ucap Mardani.
“Hal tersebut bisa membuat investor memilih wait and see karena dinamika politik dapat membuat proyek terhenti di tengah jalan,” tandasnya.
Sebagai informasi, dua konsorsium yang menjadi investor pembangunan megaproyek Ibu Kota Negara Nusantara dikabarkan menyusul jejak SoftBank. Mereka batal membenamkan dananya untuk mengembangkan pusat pemerintahan baru di Pulau Kalimantan tersebut.
Berita Terkait
-
Perkuat Ekosistem IKN Nusantara, Kampus UMKM Shopee Diresmikan di Kalimantan Timur
-
Buntut Marah-marah soal Impor, PKS Minta Jokowi Jangan NATO dan NAJO, No Action Jengkel Only
-
Jawab Kemarahan Jokowi, Legislator PKS Sebut Indonesia Kebanjiran Barang Impor karena Kebijakan Pemerintah
-
Penyebab Awal Ramadhan dan Idul Fitri Pemerintah dan Muhammadiyah Bisa Berbeda Tahun Ini
-
Awal Ramadhan Pemerintah dan Muhammadiyah Diprediksi Berbeda, MUI: Jangan Melecehkan, Mengejek, dan Fitnah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional