Suara.com - Kemunculan hilal menjadi pertanada berakhirnya bulan dan masuknya bulan baru dalam kalender Islam. Pada umumnya metode pengamatan hilal atau rukyatul hilal digunakan umat muslim untuk menentukan awal bulan Dzulhijah, Syawal dan Ramadhan. Mengapa metode pengamatan hilal sering digunakan, lalu apa itu hilal?
Pengamatan hilal bisa dilakukan dengan menggunakan mata telanjang atau dengan teleskop. Biasanya hilal akan diamati pada saat sore hari menjelang maghrib. Untuk hasil yang lebih jelas, orang akan melakukan pengamatan di tepi pantai atau di dataran tinggi.
Lantas apa itu hilal? Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Hilal?
Metode pengamatan hilal dipelajari dalam ilmu falak. Menurut ilmu falak, hilal merupakan bulan baru berbentuk sabit yang muncul pertama setelah ijtima'.
Pengertian ijtima' merupakan konjungsi geosentris di mana posisi bumi dan bulan berada di antara bujur yang sama ketika diamati dari bumi sesaat setelah matahari terbenam.
Sedangkan hilal menurut bahasa, dilansir dari NU Online berasal dari tiga huruf ha-lam-lam, huruf ini sama dengan terbentuknya kata fi’il ha-la dan a-ha-la. Jadi menurut bahasa Arab hilal artinya bulan sabit yang nampak pada awal bulan.
Dalam agama Islam, hilal dijadikan sebagai penentu perbedaan waktu dan menentukan kapan waktu yang tepat untuk beribadah kepada Allah SWT. Metode ini juga digunakan oleh Rasulullah dan para sahabat pada zaman dahulu untuk menentukan awal bulan dalam kalender islam.
Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 189 yang artinya:
Baca Juga: Apa Itu Sidang Isbat? Sidang Penentuan Kapan 1 Ramadhan 2022 dalam Kalender Hijriah
"Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji; Dan bukanlah keistimewaan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebiasaabn itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu menjadi beruntung”
Melalui pemahaman penggalan ayat tersebut dapat diketahui bahwa fenomena Hilal digunakan sebagai penentu waktu datangnya bulan baru (qamariyah) atau awal bulan (hijriyah) menjadi tolak ukur waktu mulainya peribadatan umat muslim di dunia, salah satunya penentuan awal mulainya ibadah puasa Ramadan.
Dari beberapa pengertian menurut Al-Qur'an, As-Sunnah dan ilmu sains, hilal atau bulan sabit akan nampak dengan cahaya yang terlihat dari bumi di awal bulan. Hal ini menandakan bahwa hilal muncul bukan hanya sekedar pemikiran atau dugaan yang dibuat oleh manusia.
Oleh sebab itu, jika bentuk atau cahayanya tidak nampak maka tidak disebut dengan hilal. Hal ini lah yang kemudian dijadikan sebagai penuntu berakhirnya bulan dan datangnya bulan baru.
Pada penentuan bulan Ramadhan 1443 H, pengamatan hilal akan dilakukan pada tanggal 29 bulan Syaban atau 1 April 2022. Selanjutnya Kementrian Agama (kemenag) akan melakukan sidang isbat di hari yang sama, sebagai penentuan mulainya bulan Ramadhan.
Demikian penjelasan mengenai apa itu hilal? Metode yang sering digunakan sebagai penentu awal bulan dalam kalender hijriah. Semoga bermanfaat.
Berita Terkait
-
Apa Itu Sidang Isbat? Sidang Penentuan Kapan 1 Ramadhan 2022 dalam Kalender Hijriah
-
Apakah Merokok Membatalkan Puasa Ramadhan? Begini Hukumnya Menurut Syariat Islam
-
Bacaan 3 Surat Pendek untuk Sholat Tarawih Berjamaah dan Sendiri
-
Aturan Sholat Tarawih di Jawa Barat: Boleh Rapat, Tapi Pakai Masker
-
Niat Sholat Tarawih dan Tata Cara Mengerjakan Ibadah yang Sangat Dianjurkan di Bulan Ramadhan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana