Suara.com - Presiden PKS Ahmad Syaikhu mewanti-wanri dan meminta para kadernya, terutama yang menjadi anggota DPR tidak terbawa arus mengikuti atau bahkan mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.
Syaikhu mengingatkan, anggota legislatif dari Fraksi TBS agar tidak terbuai dengan isu penundaan pemilu yang nantinya berujung pada penambahan masa jabatan presiden.
"Jangan terlena dan terbuai, caranya dengan menyiapkan Pemilu sesuai keputusan bersama 14 Februari 2024. Jangan berleha-leha dan mulai semua proses persiapannya hari ini," kata Syaikhu dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022).
Syaikhu menegaskan bahwa wacana penundaan pemilu adalah inkonstitusional. Selain itu sudah tentu wacana tersebut mengkhianati amanah yang diberikan rakyat.
"Ketika dilakukan perpanjangan masa jabatan presiden pasti merugikan demokrasi sebab konstitusi kita hari ini adalah amanah rakyat, jangan pernah khianati amanah itu," ujar Syaikhu.
Di sisi lain, Ahmad Syaikhu memastikan PKS tetap menolak adanya wacana penundaan Pemilu dan pernambahan masa jabatan presiden.
Sikap penolakan PKS terhadap wacana penundaan Pemilu itu sudah sesuai dengan keputusan yang diambil dalam Musyawarah Majelis Syuro VI PKS.
"PKS tegas melalui Musyawarah Majelis Syuro ke-VI kita menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode," ucap Syaikhu.
Berita Terkait
-
PKS Menilai Pemerintah Tak Konsisten Terkait Rencana Naikkan Harga Pertamax
-
Nyelekit! Kades se-Indonesia Dukung Jokowi 3 Periode, PKS: Bisa Asal Jadi Kepala Desa
-
Bicara Soal Penundaan Pemilu Lagi, Menteri Bahlil: Jangan Diharamkan, Pengusaha Butuh Kepastian dan Stabilitas Politik
-
Daftar Calon Presiden Terkuat Pemilu 2024 di Jawa Timur Versi LSI
-
Muncul Wacana Puan-Anies untuk Pilpres 2024, Bambang Pacul PDIP: Monggo Saja, Namanya Keinginan Publik Harus Diizinkan
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok