Suara.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengusulkan adanya revisi terhadap Undang Undang Nomor 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran dan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Revisi itu untuk mengatur izin praktik kedokteran untuk menjadi domain negara, tidak lagi dipegang organisasi profesi.
Adapun pandangan Yasonna itu menyusul adanya rekomendasi pemecatan terhadap Terawan Agus Putranto dari keanggotan Ikatan Dokter Indonesia.
"Jadi saya kan mengatakan pascakeputusan IDI itu saya kira perlulah izin praktik itu menjadi domain negara saja ketimbang dikasih kepada satu organisasi profesi," kata Yasonna.
Menurut Yasonna, organisasi profesi nantinya bisa lebih berfokus dalam menjalankan penguatan-penguatan dokter.
"Ini yang saya kira arahnya. Justru saya kira menurut saya ya, IDI lebih bagus konsentrasi dalam itu, penguatan dokter, perbaikan," ujarnya.
Yasonna lantas mengambil contoh banyaknya pasien asal Indonesia yang justru melakukan pengobatan ke negeri tetangga, di wilayah Asia Tenggara.
Sekarang banyak sekali lagi orang yang lebih banyak berobat ke (luar negeri). Di Sumatera Utara misalnya orang mengapa lebih senang berobat ke Penang? Kalau di Sumatera Utara ke Penang, kalau dari Riau ke Malaka, triliun habis. Kalau orang Jakarta masuk ke Singapur, ya kan?" katanya.
Padahal dikatakan Yasonna banyak dokter-dokter asal negara tetangga, semisal Malaysia yang justru mengambil S1 kedokteran di Indonesia.
"Nah ini S2 di luar atau spesialis berpraktik di sini, ya tolong lho. Sehingga banyak SDM kita ada dokter tamatan Rusia saking sulitnya akhirnya bukan kerja di tempat dokter, dia kerja di perusahaan farmasi, padahal dia dokter," kata Yasonna.
Baca Juga: Yasonna Laoly Ingin Satukan UU Praktik Kedokteran dan Pendidikan Dokter, Tak Ada Lagi Peran IDI?
Karena itu, Yasonna menekankan perlunya revisi terhadap dua undang-undang terkait. Revisi itu juga bukan hanya datang dari dirinya, melainkan menjadi masukan dan usulan banyak pihak.
Di sisi lain, Yasonna mengambarkan ihwal praktik terapi brain wash atau cuci otak yang dilakukan dr. Terawan. Menurut informasi yang didapat Yasonna dari seorang dokter, disebutkan pasien Terawan mencapai ribuan orang.
Di mana, para pasien tersebut juga menyampaikan manfaat yang mereka dapat dari pengobatan oleh Terawan.
"Kalau itu tidak benar tentunya kan orang-orang ini tidak akan bicara manfaat-manfaat. Orang mengalami perbaikan empirik sehingga diberitahu-diberitahu itu jadi kampanye tersendiri, lebih baik kan dilakukan pendekatan yang baik," tandas Yasonna.
Berita Terkait
-
Yasonna Laoly Ingin Satukan UU Praktik Kedokteran dan Pendidikan Dokter, Tak Ada Lagi Peran IDI?
-
Yasonna Laoly Sesalkan Sikap IDI ke Terawan, Usulkan Organisasi Para Dokter Dievaluasi
-
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly: Posisi IDI Harus Dievaluasi
-
Ratusan Pengungsi Rohingya di Aceh Bakal Dipindah ke Pekanbaru
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal