Suara.com - Penentuan 1 Ramadhan 1443 H akan dilaksanakan mulai jam 17.00 dengan pengamatan hilal dalam penentuan bulan suci tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Agama melalui instagram official @kemenag_ri yang memaparkan proses penentuan hilal.
Dalam proses penentuan tersebut, pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal. Proses ini berbeda dengan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat karena adanya statemen mengenai perbedaan penentuan 1 Ramadhan dari Pemerintah dan Muhammadiyah.
Dari proses rukyatul hilal yang dilakukan oleh pemerintah, akan dilakukan dengan mengamati dan melihat bulan secara langsung.
Bulan yang diamati adalah bulan baru, yaitu penanda mulainya bulan Ramadhan hari pertama.
Pengamatan ini akan dimulai sejak hari ke-29 atau hari ke-30 di bulan Sya'ban dan akan melihat bulan sabit yang muncul sehingga bisa menentukan 1 Ramadhan dimulai malam itu.
Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka 1 Ramadhan bisa terjadi keesokan harinya.
Maka dari itu, sidang isbat yang menjadi tonggak keputusan 1 Ramadhan dilaksanakan saat malam hari.
Sedangkan metode yang digunakan oleh Muhammadiyah adalah metode hisab wujudul hilal. Metode ini menggunakan perhitungan secara astronomis.
Pada perhitungan dan penentuan 1 Ramadhan oleh Muhammadiyah ini, harus adanya ijtimak terlebih dahulu. Dengan hal ini, kriteria penentuan 1 Ramadhan harus terpenuhi terlebih dahulu agar bisa dikatakan sebagai keputusan final 1 Ramadhan.
Baca Juga: Link Live Streaming Pengamatan Hilal di Observatorium Bosscha Bandung
Pernyataan ini tentu membuat pertanyaan besar di masyarakat, bagaimana 2 instansi besar agama ini bisa menggunakan metode yang berbeda dalam menentukan tanggal 1 Ramadhan.
Perbedaan 1 Ramadhan ini bukan kejadian pertama kali di Indonesia. Bahkan, penentuan 1 Syawal atau hari lebaran pun lumrah terjadi.
Tahun 2019, Arab Saudi yang memiliki zona waktu 4 jam lebih lama dibanding Indonesia malah melaksanakan lebaran terlebih dahulu.
Hal ini lantas menjadi keluhan masyarakat karena kebanyakan dari mereka sudah menyiapkan bahan bahan untuk lebaran dan baru bisa mengetahui 1 Syawal di malam hari. Resiko ini harus ditanggung oleh masing-masing, mengingat kita sebagai umat Muslim harus mengikuti peraturan Ulil Amri atau pemerintah.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Agensi Wajib Setor Uang buat Kuota Haji Khusus, KPK Ungkap Liciknya Pejabat Kemenag: Sewenang-Wenang
-
Romo Syafii: Urusan Haji dan Umrah Tidak Lagi Kementerian Agama
-
Pegawai Kemenag Beli Tunai Rumah Rp6,5 Miliar! Diduga dari Korupsi Haji, Kini Disita KPK
-
Pernyataan Soal Guru Bikin Publik Geger, Menag Minta Maaf
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Sorotan Tajam Hendri Satrio: Dari Komunikasi Menkeu Purbaya hingga Gaya Prabowo Hadapi Massa
-
Lobi-Lobi Maut Asosiasi Travel Mainkan Kuota Haji di Kemenag, Patok Harga Ribuan Dolar per Jemaah
-
Bongkar Skandal Haji, KPK Ungkap Modus Jual Beli Kuota Libatkan Pejabat hingga Kerabat di Kemenag
-
Gali Lubang Baru! Minta Maaf Soal 'Agen CIA', Anak Menkeu Kini Sebut 'Ternak Mulyono'
-
Brutalitas Polisi Nepal Urai Massa Demo, Perempuan Ikut Dihajar saat Berusaha Melerai Temannya
-
Profil La Lita alias Litao: DPO Tersangka Pembunuhan Anak Terpilih Jadi DPRD
-
Rapat Perdana Bareng DPR, Menkeu Purbaya Curhat: Sekarang Saya Nggak Bisa Lagi Ngomong Agak 'Koboy'
-
Gembong Kriminal Nomor Wahid Sri Lanka Sembunyi di Apartemen Jakarta, Tertangkap di Kebon Jeruk!
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
-
Penggerebekan di Apartemen Kebon Jeruk, Buronan Narkoba dan Pelaku Kasus Pembunuhan Diciduk