Suara.com - Sebuah cuplikan video lama yang memperlihatkan Presiden Republik Indonesia Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan alasan pernah tidak menaikkan harga BBM menjadi viral di media sosial.
Video lawas tersebut diunggah kembali oleh seorang warganet melalui akun Twitter @AREAJULID pada Sabtu (2/4/2022).
Dalam video tersebut, SBY mengungkapkan alasan pernah tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saat masa pemerintahannya dahulu.
Usulan pemerintah untuk menaikkan harga BBM dulu selalu ditolak oleh DPR.
"Dulu setiap pemerintah mengusulkan kenaikan BBM selalu ditolak oleh kalangan DPR," ungkap Presiden Indonesia Keenam dikutip Suara.com, Sabtu (2/4/2022).
Menurutnya, sejumlah fraksi sudah tidak setuju sejak awal apabila SBY menaikkan harga BBM.
"Sejumlah fraksi bahkan sejak awal tidak pernah setuju kalau saya menaikkan harga BBM," lanjutnya.
Saat itu, sejumlah fraksi menolak usulan pemerintah karena kalau harga BBM naik, kemiskinan akan membengkak.
"Alasannya, kami menolak usulan pemerintah karena kalau BBM dinaikkan inflasi naik, kemiskinan membengkak," kata SBY.
Baca Juga: Solar di SPBU Sering Kosong, Antrean Truk Isi BBM di Kota Pasuruan Mengular
Saat era pemerintahannya, SBY tiba-tiba justru diminta untuk menaikkan harga BBM.
"Justru sekarang mengapa tiba-tiba kami dipaksa menaikkan harga BBM. Tidakkah meningkatkan kemiskinan, tidakkah membebani masyarakat kita," ujar SBY.
"Oleh karena itu saya punya pandangan yang berbeda. Kalau harus saya naikkan lagi harga BBM tahun ini beban rakyat terlalu berat. Kasihan mereka," tandas SBY.
Video lawas pernyataan SBY terkait kenaikan harga BBM itu diketahui disampaikan oleh SBY dalam salah satu wawancara pada Agustus 2014 silam.
Cuplikan video lawas SBY yang membahas alasan pernah tidak menaikkan harga BBM itu lantas menuai beragam respons.
"Yang lain pada naik. Yang terus turun rasa percaya masyarakat kepada pemerintah (ya meskipun sejak awal emang ga pernah percaya). Sedih dah kalo diceritain," komentar salah satu warganet.
Berita Terkait
-
Salah Gunakan 'Surat Sakti', Empat Orang di Sukabumi Selewengkan BBM Bersubsidi Jenis Solar
-
Penjualan Kendaraan di Indonesia Bisa Terganggu Akibat Naiknya Harga BBM
-
Solar di SPBU Sering Kosong, Antrean Truk Isi BBM di Kota Pasuruan Mengular
-
Tak Mampu Beli Pertamax, Masyarakat di Kota Semarang Beralih ke BBM Beroktan Rendah
-
Pemakaian BBM Diprediksi Meningkat Saat Ramadhan, Pertamina Tambah SPBU untuk Penuhi Kesediaan Stok
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
Terkini
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos