Suara.com - Media sosial kembali dihebohkan oleh klitih yang menewaskan seorang pelajar SMA berusia 17 tahun pada Minggu (3/4/2022) pukul 02.10 WIB. Lantas apa arti klitih?
Kasus penyerangan di Gedongkuning, Yogyakarta ini nyatanya bukan yang pertama. Klitih dianggap meresahkan dan menaruh trauma mendalam, khususnya bagi mereka yang harus menjalankan aktivitas di malam hari, seperti berangkat dan pulang kerja atau yang lainnya. Lalu, apa sebenarnya maksud dari istilah ini?
Berikut penjelasan klitih yang marak di Jogja agar bisa selalu waspada.
Dalam bahasa Jawa, klitih merupakan aktivitas mencari angin di luar rumah. Kemudian, maknanya berkembang sebagai aksi kekerasan atau kejahatan jalanan dengan memakai senjata. Tindakan kriminal ini banyak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur.
Klitih sendiri sebetulnya bernilai positif, namun beberapa anak muda menjadikannya sebagai kegiatan untuk mencari musuh. Mereka juga diketahui punya aturan sendiri saat melakukan aksi keji tersebut.
Penyerangan yang dilakukan klitih tidak bertujuan mengambil harta korban, melainkan hanya sebagai ujian masuk klub tersebut. Jika berhasil melumpuhkan orang lain, mereka baru bisa bergabung menjadi anggota.
Beberapa pendapat juga mengungkapkan bahwa klitih seperti alur yang tidak ada habisnya. Saat ditangkap polisi, justru dianggap sebagai pencapaian yang dapat membuat mereka merasa bangga.
Klitih disebut tidak akan menyerang wanita, orang tua, atau yang berboncengan. Maka dari itu, muda-mudi berjenis kelamin pria paling sering dikhawatirkan dan dilarang pergi di malam hari karena rentan diserang oleh klitih.
Daerah rawan klitih yang sempat viral di media sosial dipastikan hoaks oleh Kominfo. Mereka diketahui tersebar pada beberapa titik di Yogyakarta, sehingga kamu harus selalu waspada. Begitu pun dengan jam aksi yang juga tidak diketahui pasti.
Baca Juga: 6 Fakta Pelajar Tewas Jadi Korban Klitih di Yogya, Ternyata Anak Anggota DPRD
Meski begitu, klitih ini dianggap sulit dikendalikan dan diberantas. Pasalnya, mereka terus beregenerasi. Mulanya hanya saling sentimen antar kelompok, kini aksi mereka menjadi ajang gaya-gayaan atau hanya iseng.
Polisi juga diduga memiliki keterbatasan karena ada pendekatan hukum. Maka dari itu, klitih bisa saja dibasmi dengan bantuan masyarakat dan pihak sekolah.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Tag
Berita Terkait
-
Tsuroiya Ikut Prihatin Marak Klitih di Jogja, Kirim Al-Fatihah ke Korban Tewas
-
Klitih dan Jogja Trending di Twitter Buntut Tragedi di Gedongkuning: Another Day Another Klitih
-
6 Fakta Pelajar Tewas Jadi Korban Klitih di Yogya, Ternyata Anak Anggota DPRD
-
Klitih di Gedongkuning Tewaskan Pelajar, Sultan Dorong Proses Hukum sekalipun Pelaku di Bawah Umur
-
Kronologi Klitih di Gedongkuning Tewaskan Siswa SMA, Menu Buka Puasa Masjid Jogokariyan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas