Suara.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda memperkenalkan Universal Verifier Vaccine Certificate atau verifikasi sertifikat vaksin universal. Portal itu nantinya bisa membaca sertifikat vaksin Covid-19 bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara global.
Portal itu dibuat oleh Kementerian Kesehatan dan diperkenalkan dalam pertemuan 1st Health Working Group atau HWG G20 di Yogyakarta pada akhir Maret. Adapun portal itu menggunakan sistem QR code yang sudah sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Yaitu QR code sesuai dengan standar WHO. Penggunaan QR code ini dinilai sederhana, aman dan bisa menyimpan informasi serta memiliki standar yang sama di seluruh negara," kata Maudy saat menyampaikan keterangan persnya yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/4/2022).
Kebijakan tersebut dikatakan Maudy akan berlaku di seluruh negara yang menjadi anggota G20. Secara bertahap, portal itu bakal dikembangkan ke negara-negara lainnya.
Maudy lantas menerangkan kalau pembuatan Universal Verifier itu berlandaskan dari belum adanya keseragaman standar protokol kesehatan secara global khususnya untuk perjalanan antar negara.
Menurutnya, portal itu menjadi salah satu hal yang penting mengingat Covid-19 yang masih menjadi ancaman dunia termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat masih harus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Terutama ketika harus menjalankan perjalanan antar kawasan antar negara, akan menjadi masalah ketika standar kedisplinan menjalani prokes antar kawasan dan antar negara berbeda-beda," ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa negara-negara G20 mendukung upaya Indonesia untuk mengeluarkan sistem yang dapat memverifikasi sertifikat vaksin guna memudahkan perjalanan global.
"Kita sebut universal verifier for vaccine certificate. Jadi ada satu portal universal untuk bisa memverifikasi negara-negara yang tergabung dalam verifikasi universal ini," ujar staf ahli bidang teknologi kesehatan Kemenkes, Setiyadi dalam konferensi pers Health Working Group (HWG) G20 bertajuk Harmonizing Global Health Protocol Standards di Yogyakarta, Senin malam (28/3).
Baca Juga: Pemerintah Resmi Umumkan Maudy Ayunda Sebagai Tim Jubir Presidensi G20 Indonesia
Ia mengemukakan portal itu dapat mengidentifikasi pelaku perjalanan, termasuk sudah divaksinasi atau belum.
Sebanyak 19 negara yang tergabung dalam G20 telah melakukan ujicoba penggunaan portal universal itu. Hanya satu negara yang belum uji coba yakni China karena masih dalam proses teknis.
"Kita uji coba, kemudian teknikal untuk dites, sebenarnya tinggal diimplementasikan karena secara testing berhasil. Diharapkan nanti perhelatan G20 di Oktober mendatang sudah bisa," ucapnya.
Sementara itu, Global Health Advisor OECD, Nick Tomlinson mengatakan yang dapat dilakukan negara-negara di dunia adalah meningkatkan interoperabilitas antara sistem internasional yang berbeda.
"Sertifikat vaksin telah diterbitkan dalam format yang berbeda-beda. Adanya kesepakatan tentang cara menghubungkan sertifikat itu akan menjadi langkah baik, berikutnya memastikan sistem yang aman, andal, dan berkelanjutan," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!