Suara.com - Intelijen Jerman BND menyadap percakapan dan pesan pasukan Rusia ketika membahas bagaimana mereka membunuh warga sipil di Bucha. Tentara Rusia sering memakai smartphone pribadi untuk berkomunikasi.
Badan intelijen Jerman Bundesnachrichtendienst (BND) menyadap percakapan dan pesan anggota militer Rusia yang sedang membahas bagaimana mereka melakukan pembunuhan warga sipil di kota Bucha, majalah berita Jerman Der Spiegel melaporkan hari Kamis (7/4).
Selain menggunakan radio militer, banyak tentara Rusia berkomunikasi dengan ponsel pribadinya, karena sinyal jaringan radio sering terganggu.
Pembantaian warga sipil di Bucha yang terungkap sejak tentara Rusia melarikan diri dari kawasan itu telah mengejutkan dunia.
Tentara Rusia menduduki Bucha, sekitar 37 kilometer dari ibu kota Kyiv, selama satu bulan, sebelum dipukul mundur pasukan Ukraina.
Menurut pejabat setempat, lebih 300 orang dibunuh oleh pasukan Rusia di Bucha, sekitar 50 orang dieksekusi dengan tangan terikat ke belakang.
Rusia telah membantah melakukan kekejaman di Bucha dan mengklaim gambar-gambar dari Bucha hanyalah "adegan sandiwara” yang diperankan "pemain-pemain pentas” Ukraina.
Namun temuan BND diyakini termasuk percakapan yang cocok dengan lokasi-lokasi di mana mayat-mayat ditemukan di sepanjang jalan utama, kata laporan Der Spiegel.
Dalam salah satu percakapan yang disadap, seorang serdadu Rusia menceritakan kepada rekannya bagaimana dia menembak seseorang yang naik sepeda, dan mengirim foto tubuh yang tergeletak di samping sepeda.
Baca Juga: Pembantaian Bucha: AS, Inggris, UE Umumkan Sanksi Baru Terhadap Rusia
Menurut Der Spiegel, masih ada rekaman-rekaman suara yang menunjukkan bahwa peristiwa serupa telah terjadi di kota-kota Ukraina yang lain.
BND telah melaporkan temuannya kepada komisi parlemen. Namun Der Spiegel tidak menjelaskan, dari mana mereka mendapatkan infromasi dinas rahasia itu.
Gambar satelit menunjukkan kekejaman
Kantor berita Reuters juga mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, bahwa pemerintah Jerman memiliki "indikasi" Rusia terlibat dalam pembunuhan warga sipil di Bucha.
Juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit Rabu (6/4)mengatakan, dari analisis citra satelit nonkomersial bisa diketahui bahwa mayat-mayat yang tergeletak di jalan utama di Bucha sudah ada di sana sejak 10 Maret, ketika kota itu masih dikuasai pasukan Rusia.
"Bukti yang dapat dipercaya menunjukkan, pasukan bersenjata dan keamanan Rusia mengendalikan daerah itu dari 7 Maret hingga 30 Maret.
Berita Terkait
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
Mengenal Program Studi Artificial Intelligence, Jalan Baru Menuju Karier Masa Depan
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Cerita di Balik Transformasi Dunia Logistik yang Makin Ramah Digital dan Lingkungan
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Kronologi SKSG-SIL UI Digabung, Panen Protes dari Mahasiswa dan Akademisi
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Program MBG Dikritik Keras Pakar: Ribuan Keracunan Cuma Angka Statistik
-
Konvensyen DMDI ke-23 di Jakarta, Sultan Najamudin Tekankan Persatuan dan Kebesaran Rumpun Melayu
-
Polemik Ijazah Jokowi Masih Bergulir, Pakar Hukum Ungkap Fakta Soal Intervensi Politik
-
Geger Ijazah Gibran! Pakar Ini Pertanyakan Dasar Tudingan dan Singgung Sistem Penyetaraan Dikti
-
Dana Pemda Rp 234 T Mengendap di Bank, Anggota DPR Soroti Kinerja Pemda dan Pengawasan Kemendagri
-
Diteror Lewat WhatsApp, Gus Yazid Lapor Polisi Hingga Minta Perlindungan ke Presiden Prabowo
-
Survei Gibran 'Jomplang', Rocky Gerung Curiga Ada 'Operasi Besar' Menuju 2029
-
Menteri Imigrasi di FLOII Expo 2025: Saatnya Tanaman Hias Indonesia Tembus Dunia!