Suara.com - Jajak pendapat baru yang dilakukan oleh Lowy Institute menemukan orang Indonesia semakin waspada terhadap Australia, sementara memandang China sebagai ancaman keamanan utama negara mereka.
Survei Lowy Institute yang baru dirilis pekan ini, melibatkan 3.000 responden orang Indonesia, merupakan jajak pendapat terbesar yang pernah dilakukan oleh lembaga "think tank" ini di Indonesia selama lebih dari satu dekade.
Hanya 55 persen responden yang disurvei menyatakan kepercayaan terhadap Australia. Jumlah ini menurun tajam sebanyak 20 poin dibandingkan dengan survei pada tahun 2011.
Namun sikap skeptisisme yang berkembang di kalangan warga Indonesia tidak hanya terbatas pada Australia.
Survei menemukan adanya penurunan kepercayaan yang signifikan terhadap beberapa kekuatan regional dan global termasuk Amerika Serikat, China, Jepang, dan India.
Sebanyak 56 persen responden mengaku mempercayai Amerika Serikat, turun 16 poin dibandingkan 2011.
Sebagian besar orang Indonesia masih menyambut baik Jepang, yaitu sebesar 65 persen responden, meski ini juga turun 15 poin dibandingkan survei sebelumnya.
Hanya 42 persen responden yang mengatakan mereka mempercayai China, turun 18 poin sejak 2011.
China bahkan menggeser Malaysia sebagai negara yang paling diidentifikasi oleh orang Indonesia sebagai negara yang berpotensi bertindak agresif.
Baca Juga: Influencer di Australia Tak Bisa Seenaknya Berbagi Tips Keuangan di Sosmed
Hampir setengah dari responden mengatakan China akan menimbulkan ancaman keamanan dekade mendatang.
Foto JinpingAda juga tingkat kepercayaan yang rendah terhadap Presiden China Xi Jinping , yaitu hanya 34 persen, setara dengan diktator Korea Utara Kim Jong Un.
PM Australia, Scott Morrison juga dinilai buruk, karena hanya 38 persen orang Indonesia yang menyatakan kepercayaan terhadapnya, sementara pemimpin regional lainnya hanya mendapat tanggapan yang sedikit lebih baik.
Orang Indonesia waspada konflik regional
Analis Indonesia dari Lowy Institute, Ben Bland mengatakan meski kekhawatiran utama orang Indonesia adalah keamanan internal, termasuk ketahanan pangan, pandemi COVID-19, dan gerakan separatis, hasil survei menunjukkan adanya kekhawatiran yang meningkat jika Indonesia mungkin dapat terseret dalam konflik regional antara negara-negara besar telah meningkat.
"Ada perasaan mereka kurang percaya pada kekuatan negara besar. Mungkin mereka melihat konflik kekuatan besar ini berpotensi merusak stabilitas domestik yang diinginkan orang Indonesia," katanya.
Menurut Ben, Pemerintah Australia tidak perlu terlalu khawatir tentang menurunnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap Australia.
Berita Terkait
-
Hokky Caraka Cetak Gol Salto saat Persita Tangerang Hajar Persik Kediri 3-0
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU