Suara.com - Pembuat konten media sosial yang memberikan nasihat keuangan, 'influencer' finansial atau 'finfluencer' sangat populer di kalangan anak muda di Australia. Tapi sekarang mereka bisa berakhir di penjara atau membayar denda AU$1 juta.
'Finfluencer' adalah pembuat konten media sosial yang berbicara dan memberikan saran tentang cara mengatur uang dan investasi. Namun, sebagian besar dari mereka tidak memiliki lisensi jasa keuangan.
Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) kini menindak keras nasihat keuangan yang diberikan oleh orang-orang tanpa lisensi dan kualifikasi, membuat sejumlah 'finfluencer' di Australia berlomba-lomba menghapus unggahan.
Tapi ada kekhawatiran aturan baru ini pun tidak cukup untuk melindungi konsumen.
Pada tahun 2021, sebanyak 28 persen anak muda mengatakan mereka mengikuti setidaknya satu 'finfluencer' di media sosial.
Dari mereka yang mengikuti 'finfluencer', hampir dua pertiga atau 64 persen melaporkan telah mengubah setidaknya satu dari perilaku keuangan mereka karena mengikuti saran 'finfluencer'.
Tahun lalu, ABC melaporkan kekhawatiran beberapa 'finfluencer' melanggar hukum dengan memberikan nasihat keuangan tanpa izin.
Namun, pandangan ini dibantah Menteri Jasa Keuangan Jane Hume, yang mengatakan 'finfluencer' tidak berbeda dengan mereka yang berbagi saran dan tip uang di bar, misalnya.
ASIC sekarang telah merilis pedoman yang memperjelas jika 'finfluencer' yang tidak berlisensi bisa menghadapi hukuman penjara lima tahun atau denda lebih dari A$1 juta, jika mereka berbicara tentang saham, dana investasi, atau produk keuangan.
Greg Yanco, direktur eksekutif pengawasan pasar ASIC mengatakan 'finfluencer' tidak dapat mengandalkan 'disclaimer' yang disebutkan dalam unggahan, atau pengecualian yang berlaku untuk komentator media.
"Jika Anda seorang influencer, dan Anda memberikan nasihat keuangan, maka kami berharap Anda punya lisensi. Memang harusnya Anda memiliki lisensi. Dan jika tidak, maka Anda harus berhati-hati untuk tidak memberikan nasihat keuangan," kata Greg.
"Area aman dalam memberikan informasi adalah tentang, apa itu saham, dan jenis investasi apa yang dapat Anda lakukan, tanpa sampai ke tahap menyarankan jenis saham tertentu atau, atau investasi tidak akan sesuai."
Aturan ASIC ini mengikuti regulator yang menyeret Tyson Scholz, juga dikenal sebagai 'ASX Wolf', ke pengadilan.
Tyson menghasilkan AU$1,16 juta dalam 10 bulan dari berjualan kursus pasar saham.
'Finfluencer' pertimbangkan pilihan berlisensi
Pedoman ASIC juga melarang 'finfluencer' tanpa izin membawa para pengikutnya ke produk keuangan tertentu untuk tujuan perdagangan.
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana