Suara.com - Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Firman Shantyabudi memperkirakan 47 persen dari 85 juta pemudik Lebaran 2022 akan menggunakan transportasi jalur darat.
“Informasi yang kami dapatkan ada 85 juta warga yang akan mudik. Tentunya angka ini bukan angka kecil dan ini bisa berhasil jika kita semua, masyarakat, dan petugas bisa saling mengkomunikasikan hal-hal yang dapat dikerjakan sehingga semua bisa terlayani dengan baik,” kata Firman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Kakorlantas Polri dalam rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan pihak terkait di Gedung NTMC, Korlantas Polri.
Kakorlantas mengatakan pengaturan arus lalu lintas di jalur darat tengah dipersiapkan dengan baik agar masyarakat bisa terlayani semua.
"Jadi tidak ada petugas di lapangan datang untuk menghambat apa pun. Perintahnya sudah jelas. Semua cuti dengan baik, semua cuti dengan gembira, dan perjalanan dengan aman," kata Firman.
Ia mengatakan bakal merilis pengumuman resmi soal mudik Lebaran 2022 pada Senin (11/4).
"Kami akan keluarkan pengumuman resmi paling lambat besok (Senin)," ucapnya.
Kakorlantas mengatakan pengumuman tersebut bakal memudahkan masyarakat yang akan mudik. Contohnya seperti kapan waktu sebaiknya berangkat mudik, istirahat, dan sebagainya.
"Masyarakat bisa melihat. Masyarakat bukan objek tapi mereka menjadi peserta yang menentukan dan membantu proses kelancaran saat mudik. Jadi cara-cara bertindak dan informasi akan kita sampaikan kepada masyarakat," kata Firman.
Baca Juga: Tiga Minggu Jelang Lebaran 2022, Tiket Kereta Api untuk Tanggal 29-30 April Ludes Terjual
Sementara itu, Menhub Budi Karya mengapresiasi Kakorlantas Polri dan beberapa instansi terkait karena pembahasan mudik Lebaran 2022 telah dilakukan sejak jauh-jauh hari.
Menhub memberikan diskresi kepada Kakorlantas Polri sehingga bisa menetapkan sejumlah hal dalam pelaksanaan mudik.
"Bahkan dari Korlantas, Dirlantas, BPJT, dan Jasa Marga melakukan simulasi berapa ratio kalau skenario ini dijalankan. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan memberikan diskresi kepada Kakorlantas Polri untuk menetapkan bila dilakukan satu arah, ganjil genap, dan yang lain," kata Menhub.
Berita Terkait
-
Tiga Minggu Jelang Lebaran 2022, Tiket Kereta Api untuk Tanggal 29-30 April Ludes Terjual
-
Menhub Bahas Rekayasa Lalu Lintas Mudik Lebaran Tahun 2022, Jalur Mana Saja yang Terdampak?
-
Syarat Mudik 2022 Naik Bus, Perhatikan Baik-baik Agar Mudik Lebaran Nyaman dan Bebas Hambatan!
-
Daftar Mobil yang Cocok Pakai Pertalite: 10 Kendaraan Ini Cocok Dipakai Mudik di Tengah Mahalnya Harga Pertamax
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru