Suara.com - Ada yang unik dari pagelaran akbar dalam memeriahkan bulan suci Ramadhan yang dilaksanakan oleh Partai PDIP dengan mengundang 'Sinau Bareng Cak Nun' pada Minggu malam, (10/04/2022) kemarin.
Cak Nun yang diundang sebagai pemberi materi pada acara ini terlihat 'menyentil' presiden sekarang, Jokowi. Dalam cuplikan video yang disiarkan di Youtube BKN PDI Perjuangan tersebut, Cak Nun awalnya memberikan sedikit pandangannya terhadap kemajuan Indonesia.
Cak Nun juga meminta salah satu anggotanya yang saat itu berada di panggung yang sama untuk menyebutkan sebutan 18 generasi dalam bahasa Jawa. Cak Nun juga sempat memberikan gambaran bagaimana Indonesia dapat menjadi negara maju apabila kita dapat mengenal sejarah dari generasi generasi sebelum kita.
"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian bener-bener berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi. Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua." ujar Cak Nun menjelaskan.
Tak sampai disitu, Cak Nun pun melanjutkan kalimatnya dengan kalimat, "Cuman masalahnya sekarang belum tepat presidennya, gitu aja." jelas Cak Nun.
Hal ini tak ayal mengundang banyak gelak tawa dan tepuk tangan dari masyarakat yang hadir di pelataran Masjid At Taufiq Lenteng Agung, Jakarta Selatan tersebut.
Cak Nun yang duduk berdampingan dengan Puan Maharani pun seolah memberikan tanda dengan mengatakan, "Jangan marah, jangan marah". Puan yang duduk disampingnya pun ikut tertawa dengan kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Cak Nun.
Cak Nun pun menjelaskan kembali soal kalimat 'presiden belum tepat' yang dilontarkannya tersebut. Cak Nun menjelaskan bahwa ia tidak mengatakan hal tersebut sebagai hal yang buruk, namun ia menekankan kata 'belum tepat'. Cak Nun pun mengumpamakannya dengan kata dalam bahasa jawa yaitu 'Bener' dan 'Pener'.
"Loh, kalo bahasa Jawa tuh ada bener, mbak Puan. Ada pener. Itu sudah bener, tapi belum pener." tekan Cak Nun kepada Puan yang duduk di sampingnya.
Baca Juga: Hadiri Undangan Megawati, Cak Nun : Puan Lebih Dewasa dari yang Saya Sangka
Tak hanya menyinggung soal presiden, Cak Nun pun memberikan statemennya soal kebesaran negara Indonesia yang belum bisa terwujudkan dan menyebutkan bahwa akan ada revolusi besar dari dalam diri bangsa Indonesia pada tahun 2024, yang santer dikabarkan akan dilaksanakannya pemilu.
Hal ini tentu mengundang banyak komentar dari warganet. "Duh kena mental..." ujar salah satu warganet di Twitter yang mengomentari aksi 'sindiran' Cak Nun ini.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Santer Isu Jokowi Lengser Usai Demo 11 April, Budiman Sudjatmiko: Jokowi akan Selamat dan Bertahan hingga 2024
-
Hadiri Undangan Megawati, Cak Nun : Puan Lebih Dewasa dari yang Saya Sangka
-
Soal Demo Mahasiswa 11 April 2022, Ini Kata Puan Maharani
-
Sindir Perpanjangan Jabatan Presiden di Kantor PDIP, Cak Nun: Kalau Dua Kali Ga Bisa Jangan Sampai 3 Kali
-
Jokowi Tepis Isu 3 Periode dan Tegaskan Pemilu 14 Februari 2024, Warganet Justru Kompak Mengaku Kasihan, Kenapa?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu