Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengaku heran. Lantaran usulan penundaan Pemilu 2024 yang digaungkan Ketua umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang dikenal dengan Cak Imin, malah jadi melebar menjadi masa jabatan tiga periode.
Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini awalnya mengatakan, soal usulan penundaan pemilu yang disampaikan pihaknya bukan untuk melegitimasi kesepakatan KPU dan pemerintah soal penetapan jadwal. Tetapi menurutnya, itu hanya sebagai tawaran.
"Tetapi semacam tawaran ke publik karena setelah bertemu dengan banyak orang utamanya pengusaha pelaku ekonomi itu melihat bahwa pemilu 2024 bisa menjadi tanda kutip, belum tentu nanti dikaji bisa menjadi hal yang membuat ekonomi kita freeze beku," kata Gus Jazil dalam diskusi yang disiarkan secara daring, Selasa (12/4/2022).
Namun kekinian, Jazil mengaku heran lantaran usulan pihaknya soal penundaan pemilu malah melebar ke wacana lain seperti perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
"Itu kemudian yang bergulir, bergulir nggak tahu kemana-mana. Nah, akhirnya ternyata kemudian muncul wacana yang lain. Pertamanya tiga periode itu beda lagi," tuturnya.
Jazil mengatakan, sebagai partai yang lahir pada era reformasi, pasti mendukung kekuasaan bisa dibatasi. Hanya saja menurutnya, dalam konstitusi tidak atur soal kondisi-kondisi tertentu.
"Dua periode itu secara konstitusi. Tetapi di konstitusi tidak mengatur jika ada kondisi-kondisi tertentu. Itu yang saya maksud. Nah seperti, misalkan pandemi nggak diatur, yang atur Tuhan yang Maha Esa. kehadirannya dan cara perginya tidak ada aturan itu," katanya.
Berkaca soal sejarah, menurutnya pemilu juga pernah mengalami penundaan misalnya pada tahun 1999.
"Tahun '99 saya bagian dari situ, bagian reformasi yang ada itu dipaksa untuk maju melalui sidang MPR tapi beda dong. Saat itu, MPR lembaga tertinggi negara. Ini masalahnya, kalau melihat keadaan ekonomi yang hari-hari ini kita lihat kurang baik dampak Covid-19 itulah jadi titik soalnya. Nah, sekarang kita lihat di 2024 apa yang terjadi di ekonomi kita," katanya.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi memastikan Pemilu tetap akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Ia meminta segala pihak tidak memunculkan spekulasi perpanjangan jabatan kepemimpinannya.
Hal tersebut ditegaskannya saat memimpin rapat terbatas (ratas) yang membahas tentang persiapan pemilu dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 bersama jajarannya di Istana Kepresidenan Bogor pada Minggu (10/4/2022).
Dalam arahan tersebut, Jokowi meminta jajarannya menyampaikan kepada publik jadwal pelaksanaan Pemilu dan Pilkada serentak sudah ditetapkan. Tujuannya, agar tidak muncul isu lain seperti adanya upaya penundaan pemilu di masyarakat.
"Ini perlu dijelaskan jangan sampai nanti muncul spekulasi-spekulasi yang isunya beredar di masyarakat bahwa pemerintah tengah berupaya untuk melakukan penundaan pemilu atau spekulasi mengenai perpanjangan jabatan Presiden dan juga yang berkaitan dengan soal tiga periode," ujarnya.
"Karena jelas, bahwa kita telah sepakat pemilu dilaksanakan tanggal 14 Februari dan pilkada dilaksanakan nanti di November 2024, sudah jelas semuanya," ujarnya.
Menurut Jokowi, tahapan pemilu tahun 2024 sudah akan dimulai di pertengahan bulan Juni 2022. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 167 ayat (6) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu) yang menyebut bahwa tahapan penyelenggaraan pemilu dimulai 20 bulan sebelum hari pemungutan suara.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!