Suara.com - Berbagai hal dalam Demo BEM SI 11 April 2022 lalu memang masih menarik perhatian publik.
Belakangan beredar sebuah video penyebaran selebaran soal agenda khilafah. Hal ini diunggah oleh pegiat media sosial Yusuf Dumdum melalui akun Twitternya.
Pada cuitannya yang diunggah Rabu (14/4/2022) itu, Yusuf mengklaim bahwa ada bukti penyusupan Hizbut Tahrir indoneia (HTI) dalam aksi demo.
"Bukti kuat bahwa siluman-siluman HTI menyusup di aksi demo 11 April. Target mereka meracuni dan merusak mahasiswa lewat agenda khilafah," tulis Yusuf Dumdum di akun Twitternya.
"Waspada bahaya laten PKI berkedok agama bernama HTI. #HTIMusuhIslam," imbuhnya.
Pada video yang ia unggah terlihat selebaran sejumlah peserta aksi mengenakan jas almameter berwarna hijau.
Mereka menampilkan brosur yang entah dibahikan dari mana. Video tersebut hanya berdurasi 17 detik.
Selain mengunggah video, Yusuf Dumdum juga menyematkan sebuah foto brotisr berjudul "Ramadhan Momentum Kebangkitan Umat dengan Khilafah".
Tertulis juga bahwa brosur tersebut berasal dari Pengurus Pusan Gerakan Mahasiswa Pembebasan.
Baca Juga: Wirda Mansur Klaim Ada yang Mau Beli PayTren Rp 4 Triliun, Netizen Tidak Percaya!
"Waspada, bahaya laten PKI-HTI. Islam tak pernah perintahkan unyuk menegakkan khilafah. Tidak ada satu ayat mau pun dalil yang perintahkan demikian, kecuali PKI berkedok HTI. #HTIMusuhIslam," imbuh Yusuf Dumdum.
HTI sendoro dinyatakan sebagai organisasi masyarakat terlarang di Indonesia.
Pada tanggal 19 Juli 2017 pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM mencabut status badan hukum HTI. Pembubaran ini ditelantari karena landasarn ideologi mmereka yang mengusung negara syariah.
Meski banyak isu yang berseliweran terkait aksi BEM SI 11 April lalu, demo ini memiliki tuntutan-tuntutan yang jelas.
Berikut empat tuntutan dalam Demo BEM SI 11 April, antara lain:
Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
Terkini
-
Gerakan Pisahkan Prabowo-Jokowi Terendus, Projo Bongkar Sosok Penggerak di Balik Layar
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Pemerintah Bentuk Satgas Audit Bangunan Pesantren
-
Geger Skandal Hilda Priscillya dan Pratu Risal, Waspada Jebakan Link Video 8 Menit Penguras Rekening
-
Purbaya Restui Pramono Bangun Gedung di Lahan Kemenkeu: Yang Penting Saya Nggak Keluar Uang!
-
Benarkah Prabowo-Jokowi Sengaja Diadu Domba Demi Gulingkan Gibran dan Menang Pilpres 2029?
-
SBY Cuekin Kapolri di HUT TNI? Demokrat Ungkap Fakta di Balik Video Viral yang Menghebohkan
-
Dominasi Digital Kian Mencekik? UMN dan Wavemaker 'Bocorkan' Peta Jalan Transformasi Industri Media
-
Rekam Jejak Halim Kalla: Dari Inovator Bioskop Digital ke Tersangka Korupsi Rp1,3 Triliun
-
TKA 2025 Resmi Ditutup, Selanjutnya Fase Apa yang Dilalui Para Siswa?
-
Sandera Polisi saat Demo Rusuh, Hakim Perintahkan 2 Mahasiswa Undip Dibebaskan dan Berkuliah Lagi