Suara.com - Sejumlah isu seperti kelangkaan minyak goreng sampai rencana penundaan Pemilu terus meramaikan Tanah Air. Bahkan isu-isu ini sampai menyebabkan pecahnya aksi unjuk rasa oleh mahasiswa pada Senin (11/4/2022).
Banyak pro dan kontra yang dituai dari beragam isu ini. Salah satunya datang dari Fadli Zon yang mengunggah puisi buatannya melalui Twitter pada Rabu (13/4/2022).
"Puisi spontan 114," ujar Fadli sebagai pengiring unggahannya, seperti dikutip Suara.com, Kamis (14/4/2022).
Puisinya sendiri diberi judul "BRUTUS" dan tampak menyinggung sejumlah isu panas di Indonesia. Termasuk menyentil sosok yang disebutnya pendusta dengan big data.
"BRUTUS. Lihatlah Indonesia makin berantakan," kata Fadli, membuka puisi tersebut. "Ulah jahat oknum pejabat rakus arogan."
"Harga-harga meroket terbang. Utang menumpuk minyak goreng hilang. Tapi pengkhianat merasa jadi pahlawan," imbuhnya.
Perkara minyak goreng sendiri masih terus menimbulkan gejolak di berbagai daerah. Sebab kini harganya telah kembali melambung setelah sebelumnya begitu sulit dicari.
Ketua BKSAP DPR RI itu tak hanya menyenggol soal utang maupun kelangkaan berbagai komoditas Indonesia. Fadli turut menyentil soal oligarki, penambahan masa jabatan presiden, hingga janji-janji investasi di puisi buatannya.
"Pandai berdusta dengan big data. Apapun dilakukan demi kuasa," sentil Fadli lebih jauh. "Nasib konstitusi dipertaruhkan. Jabatan Presiden minta diperpanjang. Ambisi mengatur segala urusan."
Baca Juga: Serahkan BLT Minyak Goreng di Cirebon, Presiden Jokowi: Ingat Jangan untuk Beli Pulsa HP
"Investasi gembar-gembor tinggal janji. Tipu muslihat merampok hasil bumi. Asing pesta pora bersama oligarki," sindirnya melanjutkan.
Fadli yang turut merasa prihatin dengan situasi itu pun menekankan akan pentingnya perubahan. "Negeri ini harus dimerdekakan kembali!" pungkasnya.
Puisinya yang sangat pedas menyentil berbagai isu dan gejolak politik ini tentu mendapat banyak komentar dari warganet. Pendapat publik terbelah, baik mendukungnya atau malah kontra dan mendesak Fadli untuk lebih gamblang memperjuangkan hak-hak rakyat ketimbang sekadar menyindir lewat puisi.
"Setuju," komentar warganet.
"Lihatlah anggota DPR yang digaji dari uang pajak rakyat, kerjanya nyinyir memperkeruh suasana," balas warganet lain.
Sementara itu, pemerintah telah memberi pernyataan perihal beberapa isu yang belakangan membuat gonjang-ganjing. Mulai dari Presiden Joko Widodo yang menegaskan Pemilu tetap berlangsung 14 Februari 2024 hingga Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan yang masih bersikeras menolak membuka big data.
Tag
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Paparkan Alasan Luhut Binsar Layak Dipecat, Salah Satunya Bikin Jokowi Tak Dipercaya Rakyat
-
4 Menteri Ditanya Jokowi Mau Maju Jadi Presiden Apa Enggak, Jawaban Prabowo Paling Beda
-
Serahkan BLT Minyak Goreng di Cirebon, Presiden Jokowi: Ingat Jangan untuk Beli Pulsa HP
-
Luhut Tak Bisa Berikan Big Data ke Mahasiswa UI, Warganet Beri Komentar Menohok: Cuma Mau Sama Corbuzier
-
Demo Mahasiswa Tolak Presiden 3 Periode di Berbagai Daerah Indonesia
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar