Tagar BEM SI kembali bertengger di jajaran trending topik Twitter. Viralnya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) ini dipicu dengan beredarnya cuplikan video argumentasi ketua BEM SI, Kaharuddin, dalam acara Hot Room di salah satu stasiun televisi.
Dalam video yang tersebar, terlihat Kaharuddin tengah berargumentasi, dan berbicara dengan salah satu pengacara kondang, Hotman Paris, dalam acara yang bertemakan “Demo Untuk Apa?”.
Video tersebut viral dan menjadi perhatian publik karena ungkapan yang dinilai kurang tepat diucapkan oleh ketua BEM SI tersebut. Dalam videonya, Kaharuddin menyebutkan bahwa pada era orde baru, masyarakat Indonesia memperoleh kebebasan dan kesejahteraan.
“Terkait dengan itu, bagaimana hari ini tentang kesejahteraan. Contoh misalkan di orde lama, kita peroleh yang namanya kebebasan dan kesejahteraan? Tidak. Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?,” ujar Kaharuddin dalam argumentasinya tersebut.
Ucapan Kaharuddin seketika ditentang dan diralat langsung oleh anggota komisi XI DPR RI / F-PDIP, Masinton Pasaribu, yang juga ikut serta dalam acara tersebut. Masinton menyebut bahwa pada masa orde baru, tidak ada yang namanya kebebasan, dan kesejahteraan, fakta yang ada pada masa orde baru justru kesejahteraan masyarakat tidaklah merata.
“Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya semu, jadi maksud saya teman-teman mahasiswa juga harus objektif, karena kebebasan tidak ada dalam masa orde baru, makanya kami dan teman-teman pada tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya demokrasi, seperti itu,” ujar Masinton menjelaskan.
Adanya kesalahan pengucapan dari ketua BEM SI tersebut sontak mengundang komentar warganet. Banyak warganet yang menilai bahwa ketua BEM SI ini tidak menguasai substansi apa yang sedang diperdebatkan.
Tidak hanya itu, tak sedikit warganet yang menyoroti kemampuan public speaking Kaharuddin yang dinilai kurang. Banyak juga warganet yang menyebut hal tersebut adalah hal yang memalukan dan merusak citra mahasiswa Indonesia.
Seperti komentar-komentar warganet berikut:
Baca Juga: Sebut Bebas Berpendapat di Orba, Koordinator BEM SI Diminta Belajar dari Mahasiswa 98
“Turut berduka cita, telah terjadi hal yang sangat memalukan di acaranya bang Hotman Paris. CC @BEM_SI jangan malu belajar pada mas @budimandjatmiko. Dengan membangun dialog antar generasi. Kalian bisa nambah ilmu, tambah pintar, tidak bikin malu mahasiswa se-Indonesia,”
“Pantes BEM SI demo mulu, orang ketua BEM SI nya si Kaharuddin. Dia bilang jaman orde baru bisa mendapat kebebasan dan kesejahteraan yang tidak didapat di era Jokowi saat ini. Lah, padahal dia sendiri belum lahir jaman orba tapi neh bocah sok pinter,”
“Dan mungkin perwakilan BEM SI keceplosan saat dia bilang di jaman ‘Orde Baru kita peroleh kebebasan, kesejahteraan kita punya’ halah halah, mahasiswa kok ngene, terus ngapain senior-senior dulu pada demo? Kasihan ortu kamu mas,” ujar beberapa warganet yang memberikan komentar pada koordinator BEM SI tersebut.
Kaharuddin sendiri diketahui merupakan mahasiswa jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Riau (UNRI) angkatan tahun 2017 hingga kini. Kaharuddin dikenal aktif berorganisasi sejak awal menjadi mahasiswa dengan peran yang cukup signifikan dan kini menjabat sebagai ketua BEM UNRI periode 2021/2022.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Arsitektur Sunyi 'Kremlin', Ruang Siksa Rahasia Orba yang Sengaja Dilupakan
-
Menyusuri Jejak Ingatan yang Memudar, Penjara Tapol PKI di Jakarta
-
Paranoia Kekuasaan dalam Sastra: Ketika Narasi Kiri Menjadi Teror dan Tabu di Era Orde Baru
-
Misteri 'Kremlin' Jakarta Pusat: Kisah Rumah Penyiksaan Sadis Era Orba yang Ditakuti Aktivis
-
AGRA Desak Penghentian Proyek Transmigrasi ala Orde Baru: Haruskah Membuka Hutan dan Belukar Lagi?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung