Suara.com - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan kasus investasi bodong tidak hanya terjadi saat ini saja, tetapi sudah sejak lama.
Salah satunya, kasus investasi bodong berbasis tambang emas atau yang lebih dikenal Bre-X Minerals pada 1993. Pada saat itu, pihak Bre-X Minerals mengklaim telah membeli tambang emas di Kalimantan untuk mendongkrak nilai saham, tapi ternyata semua itu kabar bohong.
"Jadi yang kita bicarakan ini hanya pengulangan sejarah saja. 1993 kita sudah ada yang namanya Bre-X, terus kemudian penggandaan uang, piringnya bisa berubah-ubah. Tapi masakannya itu-itu saja," ujar Ivan dalam Webinar, Senin (18/4/2022).
Dengan kata lain, Dia melanjutkan, kasus investasi bodong sebenarnya ada pada setiap zaman. Hanya saja tata caranya berbeda di setiap zaman.
Pada dahulu kala, cara seperti Bre-X untuk meyakinkan orang investasi, namun kini setelah ada digitalisasi, banyak segilintir pihak menawarkan investasi bodong lewat platform-platform
"Dulu tidak ada yang namanya Indodax, PPATK, bahkan bank juga masih manual. Dulu tidak ada namanya fintech, tidak ada bitcoin, etherium, block chain, dan segala macam. Lalu kita create itu semua, kita cari uang di itu semua, Lalu ketika kita cari uang apakah kita ciptakan semacam api-api, ciptakan racun-racun dari rejeki kita?" kata dia.
Maka dari itu Ivan merasa khawatir dengan adanya digitalisasi ini membuat kejadian investasi seperti binary option bisa terulang. Bahkan, bisa membuat kerugian masyarakat yang lebih besar lagi.
"PPATK bekerja keras, OJK bekerja keras, Bareskrim bekerja keras, konsultan semuanya bekerja keras, tapi kemudian apakah history-nya akan berubah lagi?" imbuh dia.
"Kemarin ada Langit Biru, lalu First Travel, whatever lah. Ke depan kan history-nya berulang tapi dengan eskalasi yang lebih besar. Apa itu yang mau kita lakukan? Presiden mengatakan clear, bahwa ini tuh harus diseriusi. Kemudian kami masuk ke green financial crime yang tidak kalah seriusnya," pungkas Ivan.
Baca Juga: Apa Itu Tiktok Cash? Hati-Hati Terjebak Investasi Bodong
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Bos DNR Logistics Rudy Tanoe Resmi Jadi Tersangka KPK, Langsung Lawan Lewat Praperadilan
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah