Suara.com - Dalam akselerasi Proyek Strategis Nasional (PSN) proyek kilang, PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas dan PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menandatangani Head of Agreement (HOA) kerja sama penyediaan gas bumi di Grass Root Refinery (GRR) Tuban. Dengan ini, PGN siap menyediakan infrastruktur pendukung untuk penjualan gas ke PRPP, baik melalui Land Based LNG Terminal maupun Pipeline & Stations.
Penandatanganan HOA dilaksanakan oleh CEO Subholding Gas PT PGN Tbk, M. Haryo Yunianto, President Director PRPP Reizaldi Gustino, dan Director of Finance & General Support PRPP Pavel Vagero, disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Logistik& Infrastruktur PT Pertamina Mulyono.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, keberhasilan proyek GRR Tuban akan memiliki nilai strategis bagi Pertamina dan Indonesia. Ini akan menjadi integrated refinery and petrochemical pertama di Indonesia.
GRR Tuban akan menghasilkan produk petrokimia yang saat ini masih didominasi oleh impor, sehingga akan menjadi salah satu langkah bagi Indonesia untuk memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi impor petrochemical.
“Dengan kita sudah memproduksi petrochemical, maka ini menjadi strategi bisnis Pertamina dalam menghadapi transisi energi ke depan,” kata Nicke, Jakarta, Senin (18/4/2022).
Nicke mengatakan, pembangunan integrated refinery petrochemical ini membutuhkan investasi yang besar. Pertamina berupaya untuk menurunkan investasi melalui integrasi.
Dengan intergasi ini, beberapa utility tidak perlu dibangun karena mengoptimalkan apa yang sudah dimiliki oleh Pertamina Group dan bisa menurunkan CAPEX.
“Dari sisi Pertamina Group, sinergi ini adalah sinergi yang harus saling menguntungkan. Kita akan menggunakan market price, sebagai dasar mengambil keputusan dan competitiveness. Kita juga tetap berharap dapat mendorong efisiensi, karena pada akhirnya ketika efisiensi terjadi akan meningkatkan profitability dan dikonsolidasikan ke Pertamina Group. Ini langkah untuk membesarkan Pertamina Group lebih kuat ke depan,” ujar Nicke.
Selaras dengan Nicke, Direktur Logistik& Infrastruktur PT Pertamina Mulyono mengungkapkan, pembangunan GRR Tuban mengedepankan efisiensi.
Baca Juga: Kunjungi Stasiun Pengumpul Bangadua PEP, Dirkeu Pertamina Motivasi Pekerja
“Menurut kami ini sinergi yang luar biasa sekaligus untuk efisiensi dalam membangun pipa dari GRR Tuban ke TPPN sekitar 3 Km. Pembangunan pipa ini bisa mengurangi biaya pembangunan 3 Tank di GRR Tuban dan 2 jetty,” papar Mulyono
“Kami akan menindaklanjuti sesegera mungkin dalam perjanjian definitif dan saling support antar Subholding di Pertamina untuk mengakselerasi penyelesaian on track proyek GRR Tuban ini, sehingga memberikan manfaat bagi energi nasional dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional,” imbuh M. Haryo Yunianto.
Dengan volume kebutuhan gas 227 BBTUD pada tahun 2027 dan 351 BBTUD pada tahun 2028 - 2046, PGN berkomitmen penuh sebagai aggregator pemenuhan energi gas bumi ke GRR Tuban.
GRR Tuban terletak ±55 kilometer dari Pipa Transmisi Gresik- Semarang (Gresem). Pipa Gresem terhubung dengan Pipa EJGP, Pipa Hulu di area Jatim, dan Pipa Kalija di Jawa Tengah, sehingga hal ini dapat dilakukan integrasi infrastruktur pipa dan LNG untuk menyalurkan gas ke Kilang Tuban.
Pasokan gas di GRR Tuban, nantinya dapat meningkatkan efisiensi Kilang Pertamina dan meningkatkan nilai keekonomian di Pertamina Group dalam menghadapi tantangan ekonomi dan geopolitik global saat ini.
"Terlepas dari perkembangan situasi global saat ini yang cukup berpengaruh terhadap Pertamina Group, kami tetap memastikan 'No Point of Return' untuk terus mewujudkan pembangunan kilang GRR Tuban yang diproyeksikan akan beroperasi di akhir tahun 2027 mendatang," tegas Reizaldi Gustino.
Berita Terkait
-
Menteri BUMN Kunjungi Pertamina dan Mendapat Sambutan Meriah dari Para Perwira
-
Jelang Lebaran 2022, Pertamina Jamin Stok BBM di DIY Aman
-
Dewas KPK Minta Pertamina Kooperatif Beri Keterangan Terkait Dugaan Memfasilitas Lili Pintauli Nonton MotoGp Mandalika
-
Konsumsi Pertalite di Sejumlah Daerah Meningkat Jelang Lebaran
-
Mudik 2022, Pertamina Siapkan SPBU Modular di Tol Pekanbaru-Bangkinang
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Dasco Sambangi Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan Terkini di Tanah Air hingga Keputusan DPR
-
Sejarah Nepal: Dari Kerajaan Kuno Hingga Republik Modern
-
Parah! PNS Bawaslu NTB Gelapkan Belasan Mobil Operasional, Apa Motif dan Modusnya?
-
Legislator Golkar Beri Tantangan Menkeu Purbaya: Buat Kejutan Positif, Jangan Bikin Pusing Lagi
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Cairkan Bansos Rp 7 Juta per NIK, Benarkah?
-
Ferry Irwandi: TNI-Polri Harus Lindungi Rakyat
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji, Ngaku Jadi Korban Ibnu Mas'ud, Kok Bisa?
-
5 Buronan Kakap Sri Lanka Terciduk usai Ngumpet di Kebon Jeruk Jakbar, Kasus-kasusnya Ngeri!
-
Legislator PDIP Beri Sindiran ke Menkeu Purbaya: Dua Hari Jabat, Dua Hari Jadi Orang Paling Viral
-
Rekam Jejak Bishnu Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal yang Ditelanjangi dan Diarak saat Demo