Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, baru-baru ini mengeluarkan kebijakan baru terkait dengan kewajiban vaksin kanker serviks bagi masyarakat yang ada di Indonesia.
Budi menyampaikan hal tersebut pada saat Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia di Kawasan Eropa. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan kanker serviks bagi para wanita Indonesia, mengingat banyaknya wanita Indonesia yang terkena kanker tersebut.
Menteri Kesehatan tersebut merencanakan upaya tersebut sebagai bentuk langkah pembenahan public health life di Indonesia.
Budi menjelaskan bahwa pencegahan kanker serviks dengan melakukan vaksin akan meminimalisir pengeluaran biaya daripada mengobati kanker serviks tersebut. Selain itu, pengadaan kanker serviks di Indonesia juga dilakukan sebagai upaya meminimalisir penderitaan masyarakat dalam menghadapi kanker serviks.
Seperti misalnya dalam pengeluaran biaya ketika harus melakukan kemo, operasi kanker tersebut, dan biaya-biaya perawatan lain. Selain itu, pemberlakuan vaksin untuk kanker serviks juga dilakukan sebagai upaya pencegahan dan menurunkan tingkat kematian akibat kanker serviks yang kerap terjadi di Indonesia.
Kanker serviks sendiri merupakan kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Penyebab dari kanker serviks sendiri sebagian besar disebabkan oleh virus HPV (Human Papiloma Virus). Diketahui, kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia hingga saat ini.
Diketahui, terdapat ratusan jenis virus HPV, tetapi hanya ada 14 jenis yang mendapatkan kanker dan 70% dari kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18.
Dilansir dari website dinas kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, berdasarkan data yang disampaikan oleh Kemenkes pada tanggal 31 Januari 2019, di Indonesia terdapt kasus kanker serviks sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk. Hal tersebut menunjukkan jumlah yang tinggi dibandingkan dengan negara lain.
Tingginya kasus kanker serviks di negara Indonesia tersebut membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penyintas kanker serviks terbanyak yang ada di dunia. Hal tersebut yang kemudian menjadikan dasar Menteri Kesehatan RI hendak memberlakukan vaksin kanker serviks bagi masyarakat yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Menkes Budi Minta Mendikbud Nadiem Hidupkan Kembali UKS
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Menkes Budi Gunadi Sadikin Pastikan Status Endemi Covid-19 akan Diputuskan Jokowi
-
Perempuan Wajib Vaksin Serviks, Menkes Budi: Gratis
-
Catat! Aturan Baru Mudik Lebaran 2022 Untuk Anak dan Remaja Yang Belum Vaksin Booster
-
Menkes Budi Minta Mendikbud Nadiem Hidupkan Kembali UKS
-
Vaksinasi HPV Wajib Targetkan Pelajar Perempuan Kelas 5 dan 6 SD
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Polisi Temukan Serbuk Pemicu Ledakan di Rumah Terduga Pelaku Peledakan SMAN 72
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
-
Blak-blakan Sebut Soeharto Diktator, Cerita 'Ngeri' Putri Gus Dur Dihantui Teror Orba Sejak SMP
-
Sindiran Pedas PDIP usai Jokowi Dukung Soeharto Pahlawan: Sakit Otaknya!
-
Masuk Komisi Reformasi Polri Bentukan Prabowo: Sepak Terjang Idham Azis, Nyalinya Gak Kaleng-kaleng!
-
Menkeu Purbaya Bakal Redenominasi Rupiah, Apa Manfaatnya?
-
Alasan Presiden Mahasiswa UIN A.M. Sangadji Ambon Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
-
Jenguk Korban Ledakan SMAN 72, Mensos Pastikan Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Hadirkan Pemerataan Pembangunan Sampai ke Papua, Soeharto Dinilai Layak Sandang Pahlawan Nasional