Suara.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI Indonesia) Jerry Sumampouw mempertanyakan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi terkait ekspor minyak sawit mentah crude palm oil (CPO) dan turunannya yang diungkap Kejaksaaan Agung.
Jerry menuturkan, seharusnya KPK memiliki data yang lebih dari cukup untuk membongkar kasus dugaan korupsi minyak goreng.
"Agak miris juga kenapa KPK sebetulnya kan jauh memiliki data yang lebih dari cukup untuk mengungkap praktik kartel atau praktik kejahatan korupsi dalam kasus minyak goreng curah, dan kasus ini kan sudah terjadi dua bulan terakhir atau paling tidak intensif satu bulan terakhir," ujar Jerry dalam diskusi 'Konspirasi Kartel Minyak Goreng Sawit Harus Diusut Tuntas!' secara virtual, Rabu (20/4/2022).
Namun, ia tidak melihat ada perhatian yang serius dari KPK untuk membongkar kasus dugaan korupsi minyak goreng. Justru, kata Jerry, pihak Kejaksaan Agung yang mengungkap kasus tersebut.
"Jadi dalam kasus minyak goreng curah ini sebetulnya kita bertanya dimana KPK? Apakah ini tidak menjadi sesuatu yang penting untuk atau agenda yang penting untuk mereka atau seperti apa," ucap dia.
"Karena kalau KPK yang melakukan penangkapan Katakanlah mungkin prosesnya bisa didorong lebih cepat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Indonesia Budget Center (IBC) Roy Salam menuturkan, seharusnya KPK dapat mengungkap kasus dugaan korupsi minyak goreng. Ia meyakini KPK memiliki kajian terkait kasus dugaan korupsi minyak goreng.
"KPK ini kan sebetulnya harusnya dia sudah bermain di isu ini sudah sejak lama ketika mereka punya kajian tentang ini. Tapi sayangnya KPK yang kita lihat sendiri harusnya kami pikir KPK bisa, tapi ternyata dia seperti yang kita lihat justru malah Kejaksaan itu (yang mengungkap)" kata Roy.
Namun, ia berharap kasus dugaan korupsi minyak goreng segera diusut secara tuntas siapa mafia sebenarnya.
Baca Juga: Anggota DPR Kutuk Keras Kejahatan Kasus Minyak Goreng, Apresiasi Kejagung
"Saya melihat bahwa memang kasus ini harus dibuka secara terang benderang dan kemudian makin diperjelas siapa mafianya ya siapa yang kemudian membuat rakyat menderita ini," papar Roy.
Ia juga mengaku kecewa karena adanya pembiaran dan baru terbongkarnya kasus dugaan korupsi terkait ekspor minyak sawit.
"Jadinya memang kecewa sih, kenapa? karena ini pembairan yang sudah cukup lama yang harusnya sudah bisa diantisipasi," katanya.
Diberitkan sebelumnya, Kejagung menetapkan empat orang tersangka kasus ekspor dugaan penyelewengan fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO). Salah satu tersangkanya adalah Dirjen Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana.
Pengungkapan para tersangka itu diumumkan oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanudin.
Selain Indrasari, orang-orang yang telah berstatus tersangka adalah MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia; SMA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup (PHG); dan PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra