Suara.com - Majelis Rakyat Papua (MRP) menilai angka kekerasan hingga kematian di Bumi Cendrawasih masih meningkat di era Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Ketua MRP Timotius Murib mengatakan, konflik di Papua memang sudah terjadi sejak era orde lama, orde baru, hingga reformasi, namun belakangan saat dipimpin Jokowi eskalasi kekerasan itu terus meningkat.
"Wah di era Jokowi ini, mohon maaf, lebih meningkatnya cepat sekali, seminggu bisa naik berapa persen, luar biasa kenaikan ekstensi kekerasan yang terjadi di tanah Papua," kata Timotius dalam jumpa pers, Kamis (21/4/2022).
Menurutnya, situasi ini sudah dibentuk terstruktur oleh negara. Bahkan ia menyebut ini upaya depopulasi orang-orang Papua.
"Kekerasan ini struktural dari negara, negara menggunakan alat negara untuk memburu warga negara, ini sudah keliru, kita mau selesaikan dengan moncong senjata, MRP berharap ada perbaikan oleh negara," ucapnya.
Selain itu, pembangunan Papua yang sering digaungkan Jokowi juga tidak berpihak kepada orang asli Papua karena tujuan pembangunannya hanya mengeruk sumber daya alam tanpa membangun sumber daya manusia lokal.
"Ini yang sedang terjadi di tanah Papua, pembangunan hari ini orientasinya bukan pembangunan manusia, tetapi pembangunan fisik dalam rangka mengeruk kekayaan alam di tanah Papua," imbuh Timotius.
Amnesty International Indonesia pernah mencatat bahwa ada 95 jiwa meninggal dunia dalam berbagai kasus dalam empat tahun terakhir di tanah Papua.
Pada tahun 2018 ada 12 kasus yang mengakibatkan 18 jiwa meninggal, tahun 2019 ada 16 kasus dengan 32 jiwa meninggal, tahun 2020 ada 19 kasus dengan 30 jiwa meninggal, dan tahun 2021 ada 11 kasus dengan 15 jiwa meninggal.
Sebanyak 37 jiwa warga sipil meninggal di tangan militer TNI, 17 jiwa meninggal di tangan polisi, 2 jiwa meninggal di tangan penjaga tahanan dan 39 jiwa lainnya meninggal di tangan operasi militer gabungan polisi dan TNI.
Di sisi lain, jumlah anggota TNI yang menjadi korban jiwa ada sebanyak 14 orang dan anggota Polri yang menjadi korban jiwa ada sebanyak 4 orang dari 2018-2021.
Sementara itu, korban jiwa yang dilakukan oleh pihak lain seperti Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM ada sebanyak 29 korban jiwa dari 6 kasus yang terjadi dari 2018-2020. Pihak OPM yang meninggal ada sebanyak 12 orang.
Berita Terkait
-
MRP Sebut Negara Baru Penuhi 4 Dari 24 Poin UU Otonomi Khusus Papua, Salah Satunya Pembentukan Partai Lokal
-
Peringati Hari Kartini, Iriana Jokowi: Harus Dimaknai Sebagai Era Kebangkitan Perempuan
-
Pidato Iriana Jokowi di Hari Kartini: Pandemi Terkendali Berkat Kerja Keras Semua Termasuk Perempuan-perempuan Hebat
-
Jenguk Anggota TNI yang Dibacok di Terminal Medan, Bobby Nasution: Cepat Sembuh Pak!
-
Buntut Nonton Video Bokep, Masyarakat Adat Papua Barat Desak Harvey Malaiholo Diganti
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?