Suara.com - Kisah pilu seorang pria yang hidup menjadi anak yatim piatu sejak kecil dan dengan keterbatasan fisiknya telah menjadi viral.
Dalam kisah yang dibagikan oleh akun Instagram @insta_julid, pria ini bercerita bahwa ia sudah yatim piatu sejak kecil dan terlahir cacat mata.
"Ayah meninggal sebelum aku lahir dan ibu meninggal pas usia aku 3 tahun, aku terlahir cacat mata sehingga aku hanya bisa melihat dengan satu mata," tulisnya dalam video dikutip Suara.com, Kamis (21/4/2022).
Pria ini merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Namun, ada kakaknya yang mengalami masalah kejiwaan sehingga ia harus menjadi tulang punggung.
"Anak terakhir dari 4 bersaudara, kaka pertama kena penyakit kejiwaan, kakak kedua meninggal dunia dan kakak ketiga sangat tempramental," lanjutnya.
Ia menceritakan bahwa sudah lulu SMK. Akan tetapi, ia terusir dari rumah lantaran bertengkar dengan kakaknya gara-gara tidak kunjung mendapat pekerjaan.
"Sekolah dengan BKSM Alhamdulillah bisa lulus SMK. Maret 2021 berantem sama kakak karena saya tak kunjung dapat kerja akhirnya terusir," ujarnya.
Ijazah ditahan perusahaan
Pria ini harus menghadapi kembali pahitnya hidup saat ijazahnya ditahan oleh perusahaan. Hal itu karena ia keluar sebelum masa kontrak kerja habis.
Baca Juga: Dapat Kolak Pisang dari Tetangga untuk Buka Puasa, Bentuknya Bikin Salah Fokus
"Ijasah ditahan perusahaan karena keluar sebelum kontrak habis karena ketidaksanggupanku bekerja. Mata sampe burem, nasib anak kekurangan," tulisnya pilu.
Ia tidak bisa mengambil ijazahnya yang ditahan karena harus membayar denda pinalti sebesar 25-30 juta.
"Kalo mau diambil harus bayar denda pinalti 25-30 juta karena saya tidak sanggup jadi saya biarkan ijasah ngendap di sana," lanjutnya.
Pria ini pun sudah meminta tolong kepada Depnaker Jakarta Pusat, tetapi pihak mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
"Udah ikhtiar minta tolong ke Depnaker Jakpus tapi mereka juga gak bisa apa-apa," lanjutnya.
Kisah pilu pria ini sontak menuai beragam tanggapan dari warganet.
Berita Terkait
-
Detik-detik Pria Tewas Dibacok Geng Motor di Medan Labuhan
-
Penampakan Mirip Perempuan Tak Pakai Baju Gegerkan Warga Ubud, Ternyata Boneka Seks
-
Ojol Ini Dapat Penumpang Menggemaskan, Warganet: Bayarnya Pakai Apa?
-
Pilu, Sudah Beli Baju Lebaran untuk Anak, Ibu Harus Rela Lepas Kepergian Buah Hatinya: Allah Lebih Sayang Dia
-
Dapat Kolak Pisang dari Tetangga untuk Buka Puasa, Bentuknya Bikin Salah Fokus
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Jujur Kembalikan Ponsel Temuan, 6 Siswa SD Dapat Pin Khusus dari Kapolda Metro Jaya
-
Fakta Dandi Si Polisi Gadungan: Doyan Narkoba, 4 Kali Beraksi di Penjaringan, Korban Terakhir Ojol
-
RUU Perampasan Aset Belum Juga Dibahas, Begini Jawaban Puan Maharani
-
Ayah Prada Lucky Dilaporkan ke Denpom, Diduga Langgar Disiplin Militer Gegara Hal Ini
-
Prabowo Tegas Bantah Dikendalikan Jokowi: Aku Hopeng Sama Beliau, Bukan Takut!
-
Pamer KTA Palsu Dalih Tangkap Orang di Kalijodo, Polisi Abal-abal Gondol HP hingga Motor Abang Ojol
-
KPK Sita Aset Satori: Dari Ambulans hingga Kursi Roda Diduga Dibeli Pakai Uang Haram
-
Formappi: Putusan MKD DPR RI Mengecewakan, Abaikan Pelanggaran Etik Cuma Fokus pada Hoaks
-
Modal Airsoft Gun, Dandi Ngaku Reserse Narkoba Polda Metro, Sikat Motor-HP Ojol di Penjaringan
-
Ratusan Insan Sinar Mas Tuntaskan Pendidikan Komponen Cadangan