Suara.com - Indonesia akan menjadi tuan rumah G20 di Bali pada bulan November tahun ini, dan Kedutaan Besar Rusia telah mengisyaratkan rencana Presiden Vladimir Putin untuk hadir.
Banyak negara anggota G-20 yang terdiri dari pemimpin ekonomi utama dunia telah meminta Indonesia untuk tidak mengundang Putin.
Presiden Amerika Serikat,Joe Biden, mengatakan Rusia harus dikeluarkan dari G20. Tetapi ia mengatakan, jika Indonesia tidak setuju, maka Ukraina juga harus diundang ke KTT opsi yang sedang dipertimbangkan Indonesia.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, juga mendesak Indonesia untuk menolak kehadiran Putin di sana, dengan mengatakan itu akan menjadi "langkah yang terlalu jauh".
Rusia pernah dikeluarkan dari badan internasional sebelumnya.Pada tahun 2014 Rusia dikeluarkan dari G8, sekarang G7, setelahpencaplokan Krimea.
Australia mengancam akan mengeluarkannya dari G20 tahun itu sebagai tanggapan atas jatuhnya pesawat MH17.
Terlepas dari tekanan dari para pemimpin dunia dan serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, Indonesia telah mengatakan ingin tetap tidak memihak dan Putin masih dipersilakan untuk hadir.
Indonesia yang menjadi presiden G20 tahun ini memiliki tugas untuk mengundang semua anggota, kata Dian Triansyah Djani dari Kementerian Luar Negeri.
Seiring meningkatnya bukti dugaan kejahatan perang di Ukraina, faktor apa saja yang melatarbelakangi undangan terbuka Indonesia?
Baca Juga: Maudy Ayunda Jadi Sasaran Kritik Sebagai Jubir G20, Ini Pembelaan Kemenkominfo
Posisi Indonesia dalam konflik Rusia - Ukraina
Ketika Rusia pertama kali melancarkan serangannya ke Ukraina, Presiden Joko Widodo mengirim tweet bahwa perang harus dihentikan, tanpa menyebut Rusia atau konteks konfliknya.
Tanggapan Jokowi telah menuai protes dari banyak kalangan di Indonesia, yang kecewa karena pemimpin negara berpenduduk terbesar keempat di dunia itu tampaknya tidak memiliki sikap yang jelas tentang invasi tersebut.
"Ketika seluruh dunia, bahkan warga Rusia sendiri, mengecam invasi kepada Ukraina, sangat mengherankan Pemerintah Indonesia yang katanya cinta perdamaian malah tidak mengeluarkan statement tegas," kata anggota parlemen Rizki Natakusumah.
"Padahal Indonesia sekarang memiliki momentum emas sebagai presiden G20 yang pastinya dinantikan dunia. Jangan sampai momen berharga ini terlewatkan karena presiden tidak menjawab dinamika global," tambahnya.
Akun resmi Misi PBB Norwegia di New York melansirdaftar negara-negara yang mendukung draf resolusimengakhiri agresi Rusia terhadap Ukraina.
Tidakada nama Indonesia di dalamnya.
Berita Terkait
-
Klub Kevin Diks Bertahan Konsisten Jadi Klub Tak Terkalahkan di Bundesliga Liga Jerman
-
7 Rekomendasi Bedak Padat untuk Kulit Kuning Langsat, Bikin Cantik Natural
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan Baru di Kota Hewan yang Penuh Makna
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang