Suara.com - Duta Besar RI di Khartoum, Sunarko membagikan cerita serta pengalaman soal tradisi unik masyarakat Sudan selama bulan Ramadan. Menurutnya, masyarakat Sudan gemar berbuka puasa di ruang terbuka dan tidak sungkan mengajak orang lain untuk ikut menikmatinya.
Hal tersebut disampaikan Sunarko dalam webinar Spesial Ramadan, bertajuk: Perkembangan Budaya Masyarakat Sudan serta Hikmahnya Bagi Umat Islam Nusantara".
"Masyarakat Sudan dikenal sangat religius, sederhana dan memiliki jiwa sosial, semangat kedermawanan dan tradisi berbagi yang sangat tinggi," kata Sunarko dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Sabtu (23/4/2022).
Setiap sore jelang waktu magrib, di tengah udara panas dan suhu berkisar 42 derajat celcius, warga mulai ramai bersiap menggelar tikar di jalan dan menyiapkan hidangan buka puasa sekedarnya dan secukupnya dengan menu sederhana.
Tidak hanya menyiapkan hidangan dan makanan untuk buka bersama keluarga, mereka juga mengajak, mengundang dan "memaksa" siapa saja yang kebetulan melintas dan lewat di jalan untuk bergabung, berbuka bersama dan menikmati hidangan iftar yang sudah disiapkan.
Pemandangan unik dan menarik ini dapat disaksikan setiap sore jelang waktu buka puasa, di mana segerombolan anak muda beramai-ramai turun ke jalan, melambai-lambaikan tangan, menghentikan setiap kendaraan yang melintas, lalu meminta pengemudi dan penumpang turun.
Sunarko menekankan kalau aksi tersebut tidak perlu dikhawatirkan sebab mereka bermaksud untuk mengundang dan mengajak simpatik untuk berbuka puasa bersama bagi siapa saja, termasuk warga asing dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi di Sudan.
Menurutnya hal tersebut menjadi ungkapan dan wujud kebersamaan dan semangat ingin berbagi yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sudan, terlebih di bulan Ramadan.
"Dalam keterbatasan dan kekurangan serta dengan kesederhanaan, tidak menyurutkan dan menghalangi masyarakat Sudan untuk terus menebar kebaikan dan saling berbagi dengan sesama", pungkasnya.
Baca Juga: Waktu Berbuka Puasa di Batam, Bintan dan Tanjungpinang Hari Ini 21 Ramadhan 1443H
Dalam kesempatan yang sama, Sunarko juga menyampaikan perkembangan hubungan dan kerjasama Indonesia-Sudan yang telah terjalin erat dan kokoh selama 62 tahun. Hubungan kesejarahan Indonesia dan Sudan bahkan telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan dengan datangnya ulama asal Sudan Syech Ahmad Surkati pada 1911 yang turut berperan dalam perjuangan kemerdekaan dan mendirikan Yayasan al-Irsyad.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu