Suara.com - Tugas seorang ketua RT seharusnya membantu, mengayomi, bahkan membuat nyaman warganya. Namun seorang perempuan malah mengalami kejadian buruk akibat ulah dari ketua RT.
Melalui akun Twitter @seputartetangga, perempuan tersebut tinggal di wilah yang yang berisi keluarga besar.
"Saya tinggal bersama suami, ibu dan adik saya. Kami jarang bersosialisasi karena ibu saya sibuk dengan pekerjaan rumah. Adik kerja shift. Suami saya dan saya kadang WFH atau WFO kami jarang sosialisasi karena capek dengan pekerjaan kami," ungkap perempuan tersebut.
Ketua RT tinggal di depan rumahnya dan suka memata-matai hingga menggunjing. Bahkan ketika ibunya akan menjual rumah, RT tersebut meminta jatah hingga Rp 30 juta.
"Ketika ibu saya akan menjual rumah, tibatiba RT minta jatah 30 juta untuk jalanan yang sudah diaspal pemerintah," ungkap perempuan tersebut.
"Yang lebih mengherankan ketika saya protes banyak motor parkir depan rumah dan tanaman ibu saya rusa, RT membela penghuni kontrakan baru yang parkir tiga motor di depan rumah saya," imbuhnya.
Usut punya usut, pemilik kontrakan juga minta jatah dari Rp 30 juta itu untuk garasi depan rumah mereka yang sering dilewari mobil perempuan yang curhat itu.
Tak hanya itu, RT dan RW sering kali melakukan pungutan liar yang tidak jelas.
"Bahkan lebaran ditetapkan setiap kepala keluarga membayar Rp 50 ribu," ungkap perempuan tersebut.
Perempuan itu menyatakan bahwa ia sempat melapor oknum RT/RW yang menjabat lebih dari 10 tahun tanpa pemilihan tersebut.
Namun malah tidak ada tanggapan jelas dari pihak berwajib.
Curhatan tersebut tentu mendapatkan berbagai respions dari warganet.
"Orang kayak gitu bakalan enggak kapok kalo belum digertak balik," komentar warganet.
"Cari kenalan TNI buat backup samperin apa maksudnya," imbuh lainnya.
"Kalau Si RT argue minta 30 juta buat aspal, minta bukti yang ngaspal siapa. Kalau buktinya pemerintah enggak perlu bayar," tulis warganet di kolom komentar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak