Suara.com - Keputusan Indonesia menghentikan ekspor minyak kelapa sawit mulai 28 April akan berpengaruh besar bagi harga minyak nabati di seluruh dunia yang sudah mengalami kekurangan karena faktor cuaca dan juga invasi Rusia ke Ukraina.
Laporan kantor berita Reuters mengutip kalangan industri minyak nabati menyebutkan larangan ekspor akan berpengaruh terhadap harga minyak lain seperti sawit, minyak kedelai, minyak bunga matahari dan minyak nabati lainnya.
Harga makanan di Asia dan Afrika diperkirakan ikut naik karena banyak produksi makanan yang menggunakan minyak nabati dalam proses produksinya.
"Keputusan Indonesia tidak saja mempengaruhi ketersediaan minyak sawit namun juga minyak sayur di seluruh dunia," kata James Fry, direktur lembaga konsultasi komoditi LMC Internasional kepada Reuters.
Pekan lalu Presiden RI Joko Widodo mengumumkan Indonesia akan menghentikan ekspor bahan dasar minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng karena tingginya harga minyak di dalam negeri.
Larangan itu akan mulai berlaku tanggal 28 April sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Saya akan terus memantau dan mengevaluasi kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng (dalam negeri) melimpah dengan harga terjangkau," kata Presiden Jokowi.
Minyak sawit mentah digunakan untuk membuat kue, untuk minyak goreng bahkan juga untuk bahan kosmetik dan bahan pembersih sekarang ini meliputi 60 persen dari pengapalan minyak nabati global.
Indonesia dan Malaysia adalah dua negara pengekspor minyak sawit terbesar di dunia, menguasai 85 persen produksi minyak sawit.
Baca Juga: Jelang Larangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit, ASPERKIR Ketar-ketir Harga TBS Sawit Turun
Faktor cuaca dan perang Ukraina
Menurut James Fry, sekarang ini selain minyak sawit, ketersediaan minyak nabati lainnya secara global juga terganggu karena masalah cuaca dan invasi Rusia ke Ukraina.
"Ekspor minyak nabati sedang bermasalah: minyak kedelai karena musim kering di Amerika Serikat, minyak canola karena masalah panen di Kanada, dan minyak bunga matahari karena perang di Ukraina," katanya.
Harga minyak goreng sudah naik lebih dari 50 persen dalam enam bulan terakhir karena faktor lainnya seperti kekurangan tenaga kerja di Malaysia, musim kemarau di Argentina dan Kanada yang memengaruhi produksi minyak kedelai dan canola.
Semula para pembeli berharap di musim panas ini panen minyak bunga matahari akan berlimpah dari salah satu produsen utama yaitu Ukraina namun sekarang pasokan dari Kyiv terganggu karena invasi Rusia.
Menurut Atul Chaturvedi, ketua asosiasi lembaga perdagangan India, mereka semula berharap bahwa pasokan minyak sawit dari Indonesia bisa menutupi kekurangan produksi minyak nabati lainnya.
Sekarang para importir di India, Bangladesh, dan Pakistan berusaha meningkatkan pembelian minyak sawit dari Malaysia, namun menurut Chatturvedi, Malaysia sebagai produsen minyak sawit kedua terbesar di dunia tidak akan bisa menutupi kurangnya pasok minyak nabati itu akibat larangan ekspor dari Indonesia.
Berita Terkait
-
Klub Kevin Diks Bertahan Konsisten Jadi Klub Tak Terkalahkan di Bundesliga Liga Jerman
-
7 Rekomendasi Bedak Padat untuk Kulit Kuning Langsat, Bikin Cantik Natural
-
Review Film Zootopia 2: Petualangan Baru di Kota Hewan yang Penuh Makna
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Rencana Dana Pensiunan untuk Atlit dan Pelatih, OJK: Itu Sangat Mungkin
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter